jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai peluang Anies Baswedan maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2024 sangat tergantung pada kinerjanya dalam menangani pandemi penyakit virus corona 2019 (COVID-19) di wilayah DKI Jakarta.
Menurut Ujang, jika mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu berhasil menangani pandemi COVID-19 dengan baik, elektabilitasnya kemungkinan akan melejit.
BACA JUGA: Hasil Survei Elektabilitas Meningkat, Pak Ganjar Bereaksi Begini
"Namun, jika gagal elektabiltasnya akan anjlok. Jadi, tergantung pada kinerja dia dalam menyelesaikan persoalan Corona di Jakarta," ujar Ujang kepada jpnn.com, Rabu (28/10).
Dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini menambahkan, Anies cukup dikenal dari segi popularitas, apalagi statusnya sebagai gubernur DKI yang membuatnya jadi sorotan media.
BACA JUGA: Survei Capres: Prabowo Ditempel Ganjar, RK dan Anies Terus Melorot
Namun, kata Ujang, popularitas saja tidak cukup. Pasalnya, DKI Jakarta dan wilayah lain di Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19.
"Kalau dia gagal menangani pandemi di Jakarta, elektabilitasnya akan anjlok. Kinerja akan menentukan naik atau turunnya elektabilitas Anies," ulas Ujang.
BACA JUGA: Anies Baswedan Sesumbar Pemprov DKI Berpengalaman Menangani COVID-19 di Musim Liburan
Lebih lanjut direktur eksekutif Indonesia Political Review itu mengatakan, gubernur termasuk dalam klaster figur yang potensial diusung sebagai kandidat di Pilpres 2024.
"Namun, klaster lain pun seperti para ketua umum partai, menteri, pengusaha, tokoh agama, mantan TNI/Polri juga berpeluang. Jadi, bergantung pada bagaimana masing-masing dari mereka mendapatkan simpati rakyat," pungkas Ujang.(gir/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Ken Girsang