jpnn.com, JAKARTA - Interupsi mewarnai Rapat Paripurna Ke-9 Masa Persidangan Kedua 2021-2022 DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/11).
Agenda utama rapat paripurna itu ialah memberikan persetujuan DPR atas usul dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang penunjukan Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI.
BACA JUGA: 3 PR Utama Ini Harus Dituntaskan Jenderal Andika
Awalnya, Jenderal Andika yang telah mengantongi persetujuan DPR diminta maju ke depan meja pimpinan. Selanjutnya, Ketua DPR Puan Maharani dan tiga wakilnya berpose bersama tentara yang kini menjabat KSAD itu.
Setelah seso footo selesai, Jenderal Andika kembali ke kursi tamu. Puan pun kembali ke bangku ketua sidang.
BACA JUGA: Dijamu Nasi Liwet, Komisi I Bahas Ini di Rumah Jenderal Andika Perkasa
"Semoga (Jenderal Andika) dapat menjalankan peran strategis dalam memimpin TNI dan melaksanakan kebijakan pertahanan negara dengan penuh tanggung jawab dan amanah," tutur Puan sebelum memungkasi rapat paripurna itu.
Puan pun hendak menutup rapat paripurna, tiba-tiba terdengar seorang legislator melontarkan permintaan interupsi.
BACA JUGA: Lengkap, Inilah Visi-Misi dan Program Jenderal Andika Perkasa untuk TNI
"Saya minta waktu pimpinan, interupsi," ujar seorang legislator.
Namun, Puan tidak menggubris suara tersebut dan tetap berbicara untuk menutup rapat. Sontak, legislator yang mau menginterupsi paripurna itu menyampaikan ucapan dengan suara terdengar sedikit meninggi.
"Pimpinan saya minta waktu. Pimpinan mohon maaf, saya minta waktu. Pimpinan, saya A432," beber legislator yang mau menginterupsi paripurna itu.
A432 merupakan nomor yang disandang anggota DPR asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahmi Alaydroes.
Namun, Puan bergeming. Dia mengetukkan palu tiga kali untuk mengakhiri paripurna tersebut.(ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenderal Andika Calon Panglima TNI, Anggota DPR Kompak Menjawab Pertanyaan Mbak Puan
Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan