SOSOK Jose Mourinho di Real Madrid tak hanya dikenal sebagai pelatih. Mourinho juga memiliki pengaruh dan kekuasaan yang besar selayaknya presiden klub. Kasus Jorge Valdano misalnya. Mantan manajer umum Real, didepak karena berseberangan dengan Mourinho.
Nah, sosok seperti itu juga ada dalam skuat Galatasaray. Dia adalah Mert Cetin. Jabatannya adalah asisten manajer umum. Yang menarik, Mert yang masih berusia 29 tahun itu mendapat julukan Mourinho atau Mini Mou. "Mert seperti jantung dalam tim, orang yang sangat diperlukan tim kami," kata Hamit Altintop, gelandang Gala, seperti dilansir Kral spor.
Mert memang tidak hanya melakukan tugas sebagai asisten manajer umum. Dia adalah orang yang mengurusi segala kebutuhan dan keperluan pemain. Seperti membantu mencarikan rumah, memilih mobil, sampai mencari sekolah untuk anak-anak mereka. Tak ubahnya asisten pribadi selama 24 jam.
Di lapangan, Mert juga kerap berdiskusi urusan teknis dengan pelatih Gala Fatih Terim selayaknya asisten pelatih. Kemampuan Mert menguasai banyak bahasa mulai dari Inggris, Italia, Prancis, Spanyol, dan Portugis juga membantu para pemain asing Gala mengaplikasikan strategi Terim.
Status Mert sebagai interpreter itu pula yang mungkin membuatnya dijuluki sebagai Mourinho. Interpreter memang pernah dilakoni Mourinho sebelum terjun sebagai pelatih. Yakni, ketika didapuk sebagai penerjemah Sir Bobby Robson di Sporting Lisbon pada 1992.
"Mereka mengatakan saya seperti Mourinho. Bagi saya, itu adalah sebuah kehormatan karena banyak yang menyebut Mourinho adalah pelatih yang tidak ada duanya," kata Mert.
Momen istimewa datang bagi Mert seusai laga Gala di kandang Kayserispor dalam ajang Super Lig Turki 17 Maret lalu. Mert berkesempatan bertatap muka dan berbicara dengan Mourinho yang kala itu datang sebagai penonton (sekaligus mata-mata) tapi tiba-tiba mendatangi ruang ganti Gala.
"Mourinho memperlihatkan sikap sangat ramah kepada semua orang dan sangat berbeda dengan yang sering kita lihat di lapangan," jelas Mert. (dns)
Nah, sosok seperti itu juga ada dalam skuat Galatasaray. Dia adalah Mert Cetin. Jabatannya adalah asisten manajer umum. Yang menarik, Mert yang masih berusia 29 tahun itu mendapat julukan Mourinho atau Mini Mou. "Mert seperti jantung dalam tim, orang yang sangat diperlukan tim kami," kata Hamit Altintop, gelandang Gala, seperti dilansir Kral spor.
Mert memang tidak hanya melakukan tugas sebagai asisten manajer umum. Dia adalah orang yang mengurusi segala kebutuhan dan keperluan pemain. Seperti membantu mencarikan rumah, memilih mobil, sampai mencari sekolah untuk anak-anak mereka. Tak ubahnya asisten pribadi selama 24 jam.
Di lapangan, Mert juga kerap berdiskusi urusan teknis dengan pelatih Gala Fatih Terim selayaknya asisten pelatih. Kemampuan Mert menguasai banyak bahasa mulai dari Inggris, Italia, Prancis, Spanyol, dan Portugis juga membantu para pemain asing Gala mengaplikasikan strategi Terim.
Status Mert sebagai interpreter itu pula yang mungkin membuatnya dijuluki sebagai Mourinho. Interpreter memang pernah dilakoni Mourinho sebelum terjun sebagai pelatih. Yakni, ketika didapuk sebagai penerjemah Sir Bobby Robson di Sporting Lisbon pada 1992.
"Mereka mengatakan saya seperti Mourinho. Bagi saya, itu adalah sebuah kehormatan karena banyak yang menyebut Mourinho adalah pelatih yang tidak ada duanya," kata Mert.
Momen istimewa datang bagi Mert seusai laga Gala di kandang Kayserispor dalam ajang Super Lig Turki 17 Maret lalu. Mert berkesempatan bertatap muka dan berbicara dengan Mourinho yang kala itu datang sebagai penonton (sekaligus mata-mata) tapi tiba-tiba mendatangi ruang ganti Gala.
"Mourinho memperlihatkan sikap sangat ramah kepada semua orang dan sangat berbeda dengan yang sering kita lihat di lapangan," jelas Mert. (dns)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Widodo Cahyono Putro Makin Dekat ke Gresik United
Redaktur : Tim Redaksi