Ada Orang Dekat SBY di Kasus Suap Hutan Riau

Saksi Beber Peran Surya Darmadi dan Gulat Manurung

Kamis, 29 Januari 2015 – 15:53 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulher mengungkapkan keterlibatan ‎Presiden Direktur PT Duta Palma, Surya Darmadi alias Apeng dan Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Riau Gulat Medali Emas Manurung dalam dugaan suap alih fungsi lahan perkebunan kelapa sawit milik PT Duta Palma kepada Gubernur Riau nonaktif, Annas Maamun.

Keterangan itu disampaikan Zulher saat bersaksi dalam persidangan Gulat yang menjadi terdakwa ‎perkara dugaan suap pengajuan revisi alih fungsi hutan Riau di Kementerian Kehutanan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (29/1).

BACA JUGA: Anak Buah Mega Sindir Tim 9 Pendukung KPK

Dalam persidangan itu Zulher mengaku pernah didatangi oleh Surya dan anak buahnya, Suheri pada Agustus 2014. Zulher menuturkan, Surya yang dikenal dekat dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta bantuan agar bisa mengurus pelepasan lahan perkebunan sawit.

Namun, Zulher mengaku tidak bisa melakukan pelepasan perkebunan. Alasannya, karena itu tidak termasuk dalam tugas pokok dan fungsin kepala dinas perkebunan.

BACA JUGA: 30 Menit Lepas Kangen, Prabowo dan Jokowi Pamer Keakraban

Surya pun lantas menanyakan orang yang dekat dengan Annas. "Saya bilang bisa menghubungi ananda Gulat. Karena saya tahu dia sangat dekat dengan Pak Gubernur (Annas, red). Ibarat ayah dan anak," kata Zulher.

Selanjutnya, Zulher mengontak Gulat. Setelah Gulat datang ke kantor Dinas Perkebunan Riau, Zulher lantas bertanya  apakah bisa membantu menghubungkan Duta Palma ke Annas.

BACA JUGA: Jadi Saksi Kasus BG, Politikus Hanura Ini Kena Diare

Jaksa Kresno Anto Wibowo lantas menanyakan kepada Zulher mengenai tanggapan Gulat. "Tanggapan Pak Gulat, ‘wah ini luas nih, ini banyak uangnya. Kalau satu hektar satu juta saja berapa?’” jawab Zulher menirukan perkataan Gulat saat itu.

Setelah mendengar pernyataan Gulat, selanjutnya Zulher langsung memilih meninggalkan pertemuan. "Setelah itu saya enggak tahu lagi," ucapnya.

Zulher mengaku tidak pernah dilibatkan oleh Annas dalam perubahan alih fungsi lahan di Provinsi Riau. ‎Ia mengaku mengetahui Gulat dan Annas dipenjara karena tertangkap tangan di Cibubur.(gil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bela Simbolon Kritik Jokowi, Pramono: Ini jadi Peringatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler