jpnn.com - SAO PAULO - Laga pembuka Piala Dunia Brasil 2014 antara Brasil dan Kroasia, Jumat (13/6) dini hari WIB akan menjadi sangat istimewa bagi Eduardo da Silva, penyerang Kroasia.
Betapa tidak, Piala Dunia kali membawanya pulang ke tanah kelahiran yang membesarkan dirinya, Brasil.
BACA JUGA: Ancelotti Minta Madrid Datangkan Verratti
Semasa kecil pemain klub Ukraina, Shakhtar Donetsk tersebut pernah bermimpi membela tanah airnya di Piala Dunia. Niat tersebut kini menjadi nyata. Namun bukan bersama Brasil tapi bersama negara keduanya Kroasia.
‘’Saya tidak pernah membayangkan situasi ini. Menjadi seorang Brasil dan mendapatkan kesempatan bermain di Piala Dunia di negeri anda sendiri, tapi dengan seragam tim nasional lain,’’ ujarnya dalam sebuah wawancara dalam situs resmi FIFA beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Marquez Selangkah Lagi Samai Rekor Rossi
‘’Lihat, saya seorang Brasil dan akan selalu menjadi seorang Brasil, tapi saya punya cinta yang besar untuk Kroasia. Saya kira saya bisa katakan seperti ini : Darah saya Brasil, tapi hati saya sekarang adalah seorang Kroasia," tambahnya.
Eduardo Alves da Silva lahir di Rio de Janeiro 25 Febuari 1983. Di kota ini bakat dan talentanya sebagai pesepakbola dimulai. Di Brasil, Eduardo muda bergabung dengan Bangu Atletico Clube hingga tahun 1998.
BACA JUGA: Menang Atau Menangis
Setahun kemudian ia pindah ke Kroasia bersama Dinamo Zagreb. Di sinilah pria yang akrab disapa Dudu itersebut kemudian melepas statusnya sebagai warga negara Brasil dan memilih Kroasia pada tahun 2002.
Memulai karir Timnas Kroasia U-21, Eduardo gagal masuk dalam skuad Kroasia di Piala Dunia Jerman 2006. Alasannya pelatih Zlatko Kranjcar menyebut dirinya masih terlalu muda untuk mewakili negara Balkan itu di Piala Dunia.
Harapan kembali muncul di Afrika Slatan 2010. Sayang, Kroasia gagal lolos dalam babak kualifikasi zona Eropa. Barulah tahun ini Eduardo berhasil mencicipi Piala Dunia pertamanya. Melakoni laga pembuka melawan tanah kelahirannya sendiri. (zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hooijdonk : Belanda Harus Hindari Brasil
Redaktur : Tim Redaksi