JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Hanura, Saleh Husin menyayangkan penundaan revisi Undang-undang Nomor 42 tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Dia menuding ada skenario di balik penundaan itu.
"Seperti ada skenario yang dimainkan, supaya memperpanjang waktu revisi ini. Kalau diulur kemudian batas waktunya habis maka batal direvisi dan dikembalikan ke UU yang lama. Ini salah satu strategi teman-teman yang tidak ingin revisi," ujar Saleh di DPR, Jakarta, Kamis (11/7).
Hanura menginginkan agar UU Pilpres direvisi. Alasannya kata dia, agar membuka peluang munculnya calon presiden alternatif. "Jangan sampai kita masuk aturan ketat hanya ada 2 sampai 3 capres," ucap Saleh.
Berdasarkan UU Pilpres, Presidential Threshold (PT) sebesar 20 persen. Saleh mengatakan, besarnya PT tidak akan berpengaruh terhadap pasangan capres dan cawapres yang mereka usung yakni Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Hanura, Hary Tanoesoedibyo.
"PT berapapun nanti tidak ada masalah. Kita akan kerja keras. Partai juga sudah memiliki strategi," ucap anggota Komisi V DPR itu.
Meski begitu, Saleh menerangkan, partainya membuka peluang untuk berkoalisi dengan partai lain. "Tapi kalau butuh koalisi kita terbuka. Koalisi kan enggak selamanya menyodorkan capres-cawapres," kata dia. (gil/jpnn)
"Seperti ada skenario yang dimainkan, supaya memperpanjang waktu revisi ini. Kalau diulur kemudian batas waktunya habis maka batal direvisi dan dikembalikan ke UU yang lama. Ini salah satu strategi teman-teman yang tidak ingin revisi," ujar Saleh di DPR, Jakarta, Kamis (11/7).
Hanura menginginkan agar UU Pilpres direvisi. Alasannya kata dia, agar membuka peluang munculnya calon presiden alternatif. "Jangan sampai kita masuk aturan ketat hanya ada 2 sampai 3 capres," ucap Saleh.
Berdasarkan UU Pilpres, Presidential Threshold (PT) sebesar 20 persen. Saleh mengatakan, besarnya PT tidak akan berpengaruh terhadap pasangan capres dan cawapres yang mereka usung yakni Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Hanura, Hary Tanoesoedibyo.
"PT berapapun nanti tidak ada masalah. Kita akan kerja keras. Partai juga sudah memiliki strategi," ucap anggota Komisi V DPR itu.
Meski begitu, Saleh menerangkan, partainya membuka peluang untuk berkoalisi dengan partai lain. "Tapi kalau butuh koalisi kita terbuka. Koalisi kan enggak selamanya menyodorkan capres-cawapres," kata dia. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Doakan Krisis Politik di Mesir Segera Berakhir
Redaktur : Tim Redaksi