Ada Wacana PPKM Darurat Diperpanjang, Begini Reaksi Pak Ganjar

Kamis, 15 Juli 2021 – 20:44 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo di rumah dinasnya di Semarang. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyiapkan skenario kontingensi untuk menghadapi kemungkinan apabila keputusan perpanjangan PPKM Darurat dilakukan.

Ganjar mengatakan apapun keputusan pemerintah pusat, Pemprov Jateng akan mengikuti.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Hasil PPKM Darurat di Luar Dugaan, IDI Ditantang, Kasus Covid-19 di Jakarta Mengenaskan

Jika PPKM darurat diperpanjang, maka tindakan kontingensinya adalah dengan menyiapkan politik anggaran untuk back-up penanganan.

"Dinas UMKM juga sudah saya minta mendeteksi, teman-teman yang sedang berusaha kondisinya seperti apa. Dampaknya seperti apa, tingkat pertahanannya seperti apa. Nanti program penyelematannya seperti apa," ujar Ganjar di Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Rabu (14/7/2021).

BACA JUGA: Ganjar Pakai Satelit untuk Awasi Mobilitas Warga Jateng

Hal itu disampaikan Ganjar menyusul adanya masukan beberapa pakar kesehatan terkait PPKM Darurat.

Salah satunya adalah epidemolog dari Universitas Griffith University, Dicky Budiman yang meminta pemerintah memperpanjang PPKM Darurat hingga Agustus mendatang.

BACA JUGA: Ganjar Minta Pemerintah Pusat Beri Kuasa Penuh untuk Gubernur

"Kami mengikuti perkembangan dari masing-masing yang ada. Maka kami sudah menyiapkan skenario kontingensi. Apakah diperpanjang atau tidak, kita siap. Apapun yang terjadi, karena keputusan itu dilihat dari perilaku masyarakat seperti apa," katanya.

Ganjar menegaskan membenahi sistem dan penanganan medis seperti penambahan tempat tidur, oksigen sampai tenaga kesehatan bukanlah solusi untuk menekan penyebaran COVID-19.

Menurutnya yang bisa mencegah adalah dengan cara mendisiplinkan perilaku masyarakat terkait protokol kesehatan.

"Kalau semua patuh, protokol kesehatan di ugemi dan dipegang kencang, maka sebenarnya PPKM Darurat tidak perlu diperpanjang tetapi kalau tidak bisa, potensi perpanjangan bukan tidak mungkin dilakukan," jelasnya.

Diperpanjang atau tidak, bagi Ganjar, PPKM Darurat memiliki manfaat dan risiko tersendiri. Apabila tidak diperpanjang, memang ekonomi akan bergerak. Namun, jika masyarakat tidak disiplin lagi, maka resikonya akan lebih berat.

"Tapi kalau mau disiplin dan ini dibuka (tidak diperpanjang), maka akan mengurangi. Apa itu bisa, mari kita bicara pada diri sendiri. Ingat, Indonesia sempat jadi negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di dunia. Ini bahaya, kita mesti perang bersama-sama dan disiplin mesti dilakukan," tegasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler