jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Masjid Al-Falaah memberikan klarifikasi soal kasus Ninoy Karundeng yang lagi hangat di tengah publik saat ini.
Masjid Al-Falaah yang terletak di Pejompongan, Jakarta Barat itu disebut-sebut menjadi tempat Ninoy disekap dan dipukuli, 30 September lalu.
BACA JUGA: Omongan Munarman FPI Usai Diperiksa Kasus Ninoy Karundeng
Menurut pengurus, informasi dari Ninoy tidak benar dan fitnah. Pengurus DKM Al-Falaah, Sasmito mengatakan, Ninoy dibawa ke masjid justru untuk diselamatkan dari amukan massa. Pasalnya, Ninoy tanya izin mengambol foto demonstran yang sedang memadati jalan depan masjid.
Dia menjelaskan, luka lebam yang dialami Ninoy karena ulah massa yang tak senang difoto, khawatir massa tambah beringas, pengurus mengamankan Ninoy ke dalam masjid.
BACA JUGA: Ternyata Habib Novel Ada di Lokasi Ketika Ninoy Karundeng Diculik dan Dianiaya
Menurutnya, tidak adil bila kemudian Ninoy melapor ke polisi dengan laporan disekap dan dipukuli di dalam masjid. Oleh karena itu, Sasmito mewakili pengurus meminta kepada aparat agar Ninoy dihadirkan ke masjid untuk menceritakan kejadian sebenarnya sekaligus mediasi.
"Kalau wawancara sepihak begini menurut saya kurang adil. Kalau mau bawa Ninoy ke sini, bicara di sini. Kan ada yang nulis ini disekap, diculik, mana yang namanya disekap, diculik," kata seperti dikutip dari RMOL, Rabu (9/10).
"Kalau dibilang penculikan, penyekapan itu keliru, yang benar penyelamatan," imbuhnya.
Selain itu, lanjutnya, Ninoy dipulangkan baik-baik oleh pengurus, diberikan baju ganti dan dipesankan jasa transportasi online untuk membawa Ninoy dan sepeda motornya pulang.
Akibat heboh kasus ini, aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya sudah menangkap dan menjadikan beberapa orang sebagai tersangka. (rmol)
Redaktur & Reporter : Adek