Ada yang Curhat Masih Dikejar-kejar Rentenir, Mas Ibas: Miris Kami Mendengarnya

Jumat, 04 Juni 2021 – 21:53 WIB
Anggota Komisi VI DPR Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas saat menghadiri Sosialisasi Program Integrasi Ekosistem Ultra Mikro secara daring, Jumat (4/6). Foto: dokumen pribadi

jpnn.com, PACITAN - Anggota Komisi VI DPR Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas mengaku akan terus berupaya menjawab semua kebutuhan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

Ibas mengatakan itu saat menghadiri Sosialisasi Program Integrasi Ekosistem Ultra Mikro secara daring dan dihadiri Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji secara langsung di Hotel Permata, Jawa Timur.

BACA JUGA: Ibas Gelontorkan Ribuan Bantuan Sembako untuk Masyarakat di Daerah Pemilihannya

“Saya peduli dan terus berupaya menjawab kebutuhan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekaligus memastikan tingkat kemanfaatan yang akan diterima secara langsung dan berkelanjutan,” ujar Ibas dalam sambutannya di acara itu.

Putra bungsu Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengatakan sebanyak 60 juta orang di tanah air merupakan pelaku UMKM dengan jumlah modal 1 hingga 50 juta. 

BACA JUGA: Ibas Pimpin Fraksi Partai Demokrat Bacakan Ikrar Setia kepada AHY

Dari jumlah itu, sebanyak 80 persen UMKM belum memiliki akses kepada lembaga keuangan formal. 

Dari situ, kata Ibas, membuat UMKM lebih mengenal pihak pinjaman online (pinjol), hingga rentenir untuk urusan permodalan. 

BACA JUGA: Survei CISA: Elektabilitas AHY Melampaui Elektabilitas Demokrat

“Miris kami mendengar masih banyak UMKM atau masyarakat kecil dikejar-kejar para peminjam online (pinjol), rentenir, dan para peminjam ilegal yang sampai sampai melibatkan debt collector," imbuhnya.

Apa lagi, kata dia, saat ini pandemi masih menyisakan ketidakpastian. UMKM pun sulit berkembang karena daya beli lesu dan adanya pembatasan sosial. 

"Alhasil, pendapatan mereka menurun dan utang melilit di depan mata, bahkan ekstremnya sampai bangkrut. Semoga tidak ada yang terjadi di Pacitan ini, ya, amin," ujar dia.

Dari jaring aspirasi yang sudah dilaksanakan sejauh ini, Ibas mengungkapkan ada tiga tantangan yang kerap disampaikan langsung oleh para pelaku UMKM yaitu pembiayaan, pemasaran, dan tantangan adopsi teknologi. 

Untuk akses pembiayaan, kata dia, UMKM perlu kepastian akses pembiayaan sebagai bagian dari inklusi keuangan. Selain tentunya Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sejak era SBY telah ada dan terus ditingkatkan. 

"Terakhir soal pemanfaatan atau adopsi teknologi yang minim, UMKM memerlukan akses dan pelatihan untuk penguatan SDM usaha,” papar Ibas. (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler