Ada yang Membandingkan Deklarasi KAMI dengan Kegiatan PDIP

Selasa, 18 Agustus 2020 – 19:58 WIB
Deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/8). Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Wanto Sugito menilai deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digagas sejumlah tokoh seperti Din Syamsuddin di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/8), sebagai manuver politik.

"Namanya saja Koalisi Aksi. Jadi di situ yang ada hanya aksi politik. Jangankan menyelamatkan Indonesia, menjaga disiplin deklarasi dengan mematuhi protokol Covid-19 saja tidak bisa," tutur Wanto yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Kota Tangerang Selatan, dalam keterangan tertulisnya.

BACA JUGA: Pakar Hukum dari UI Beri Peringatan Kepada KAMI

"Bandingkan dengan upacara HUT Kemerdekaan RI oleh DPP PDI Perjuangan di Lapangan Banteng, yang sangat tertib dan berdisiplin," imbuhnya.

Menurut dia, kredibilitas KAMI sudah tergerus dengan sendirinya oleh karakter para pengusungnya yang lebih mengedepankan manuver politik.

BACA JUGA: KAMI Mau Menyelamatkan Negara? Ari: Jadilah Sukarelawan di Wisma Atlet

Dalam konteks itu, Wanto mengeklaim kader PDIP di seluruh Indonesia percaya rakyat Indonesia sudah makin cerdas.

Rakyat punya intuisi kolektif guna membedakan mana pemimpin yang mumpuni dan bekerja keras bagi negeri.

BACA JUGA: Siapa yang Ganggu Deklarasi KAMI akan Berhadapan dengan Gatot Nurmantyo

"Rakyat bisa membedakan yang mana yang niat jadi pemimpin, tetapi nyatanya hanya mengejar mimpi. Kami meragukan maksud deklarator KAMI, kecuali hanya sebagai representasi mewakili barisan sakit hati," kata Wanto, yang hari ini mendeklarasikan pasangan Muhammad-Saraswati sebagai calon kepala daerah Tangsel.

Alumnus UIN Syarif Hidayatullah ini mengatakan, alasan menyelamatkan Indonesia yang diusung KAMI, hanya sebagai bentuk oposan terhadap Presiden Jokowi.

"Grass roots PDI Perjuangan itu jelas. Taat azas. Bu Mega bela Pak Jokowi, maka kami juga pasang badan untuk Pak Jokowi," katanya.

"Terlebih begitu kental nuansa post power syndrome dari para deklarator yang hadir. Maka gerakan KAMI tersebut sebenarnya bentuk gerakan menyelamatkan mimpi kekuasaan masing-masing," imbuh Wanto.

Ketika ditanya tanggapan atas pernyataan Ketua DPC PDIP Kota Tangsel itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto hanya berkomentar singkat.

"Biarlah Ketua DPC PDI Perjuangan memberikan tanggapan. Skala prioritas partai saat ini adalah menyatu dan bergotong royong dengan rakyat di dalam mengatasi dampak Covid-19," kata Hasto. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler