Ada yang Sudah Rindu Mendaki Gunung? Semeru Dibuka Lagi Bulan Depan

Rabu, 23 September 2020 – 06:45 WIB
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Foto: wikipedia

jpnn.com, SURABAYA - Balai Besar Taman Nasional Bromo-Tengger Semeru (BB TNBTS) memutuskan membuka jalur pendakian ke Gunung Semeru kembali pada 1 Oktober 2020.

Itu dilakukan setelah ditutup selama satu tahun lamanya akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta pandemi Covid-19.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Laeli Tidur Bersama Potongan Tubuh Korban, Bogor Hujan Deras, Pak Anies Siaga? Jokowi Diminta Ambil Alih

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), John Kennedie mengungkapkan, keputusan pembukaan kembali jalur pendakian Gunung Semeru diambil setelah melakukan rapat koordinasi pada 21 September 2020.

Jhon menyatakan sudah melakukan evaluasi terhadap jalur pendakian ke Gunung Semeru. Dari hasil evaluasi, jalur pendakian Semeru dinilai kondusif untuk dibuka kembali.

BACA JUGA: Gunung Api Lokon Berstatus Waspada, Warga Diminta Menjauh

"Hasil pemeriksaan jalur pendakian Semeru oleh TNBTS dan tim mitra dengan hasil kondusif untuk pendakian Semeru kembali dibuka," katanya pada Selasa 22 September 2020.

Dengan dibukanya kembali jalur pendakian ke Gunung Semeru, Jhon berharap kebijakan ini bisa  kembali menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar.

BACA JUGA: Gunung Sinabung Masih Muntahkan Debu Vulkanik Setinggi 400 Meter

“Pembukaan pendakian ke Gunung Semeru juga diharapkan dapat membangkitkan roda ekonomi masyarakat sekitar setelah selama satu tahun pendakian ditutup,” ujarnya.

Pihaknya juga akan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan Covid-19 saat pembukaan jalur pendakian ke Gunung Semeru dibuka kembali, pada 1 Oktober 2020.

Protokol kesehatan tersebut seperti mewajibkan para pendaki untuk melakukan pembelian karcis secara online di bookingsemeru.bromotenggersemeru.org.

Proses ini diterapkan untuk menghindari kontak langsung antara petugas dan pendaki.

“Jumlah kuota pendakian maksimal 120 orang per hari, atau hanya 20 persen dari kapasitas. Selain itu, pendakian hanya diperkenankan untuk dua hari satu malam saja,” tutupnya. (ngopibareng/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler