JAKARTA - Amerika Serikat memang gudang acara reality talent show. Salah satu yang menjadi bahan pembicaraan adalah The Voice. Acara yang dirilis pada 26 April 2011 di NBC Television itu bertujuan mendulang penyanyi berbakat. Penilaian awalnya murni berdasar suara, bukan penampilan. Tanggapan yang manis membuat tim produksi berani memastikan bahwa 5 Februari nanti meluncur The Voice Season 2.
Selain konsep, yang juga menjadi perhatian adalah para selebriti yang ditugasi melatih sekaligus menilai. Mereka adalah Christina "Secret Poison" Aguilera, Adam "The Shirtless Wonder" Levine, Cee Lo "7Up Love" Green, dan Blake "Footlose" Shelton. Dalam season kedua, mereka berempat kembali menjalankan tugasnya.
Dalam babak awal, yaitu Blind Audition, coach akan duduk membelakangi panggung dan menilai suara artist (sebutan peserta) saat tampil. Bila suka, coach menekan tombol dan kursi akan otomatis berbalik ke arah panggung. Bila lebih dari satu coach menyukainya, artist berhak memilih siapa di antara mereka yang akan menjadi pembimbingnya.
Di situlah menariknya. Sebab, tak jarang empat bintang tersebut merayu dan membujuk agar artist mau jadi anggota tim mereka. Dalam season pertama, yang menjadi pemenang adalah Javier Colon. Dia adalah anggota tim Levine, frontman grup terkenal Maroon 5.
Nah, dalam season kedua ini, apakah Levine juga berharap timnya menang lagi? Jawa Pos melakukan wawancara melalui e-mail dengan Levine yang difasilitasi AXN. The Voice Season 2 akan tayang di AXN mulai Februari 2012 pukul 18.15 WIB, hanya 24 jam setelah penayangan di AS.
Levine yang juga merupakan musisi andal AS itu mengaku sebetulnya tidak terlalu suka melihat acara reality show. Dia mau menjadi coach karena konsep unik yang ditawarkan The Voice. "Di AS memang banyak reality show. Ada American Idol, ada X-Factor. Cuma, saya tidak menonton. Saya kurang mengikuti acara-acara itu. Tapi, menurut saya, The Voice ini timing-nya tepat. Konsep show-nya bagus. Semua yang dipakai dalam The Voice sangat berbeda dari singing competition mana pun. Karena itu, orang menyukainya," ungkapnya.
Dia pun optimistis acara tersebut akan sukses. "The Voice punya cara unik mencari talenta hebat dari suaranya. Bukan penampilan atau wajah. Konsep berbeda ini membuat kami optimistis," ujar kekasih supermodel Anne Vyalitsyna itu.
Sebagai coach, Levine dan tiga rekan yang lain memang memberikan komentar dan opininya kepada artist. Namun, mereka juga tak luput dari kritik orang, penonton The Voice. Levine pun begitu. Ada beberapa yang meragukan kemampuannya dalam menilai.
Untuk season kedua nanti, Levine menyatakan tidak menyiapkan apa-apa. Sebab, kata dia, memang tidak perlu melakukan persiapan khusus untuk menjadi coach. Dia hanya perlu menjadi diri sendiri. "Tidak ada. Untuk apa" Saya, seperti juga coach lain, hanya butuh memberikan pendapat secara jujur. Memberikan pendapat kan tidak perlu harus berlatih lagi dan lagi. Cuma, ini merupakan pengalaman pertama buat saya dan pelatih yang lain. Ternyata, menjadi juri dan pelatih itu sangat menyenangkan," ungkapnya.
Setelah season pertama sukses, sekarang Levine merasa perlu memberikan yang lebih. Bukan karena dirinya menginginkan acara tersebut kembali sukses. Tapi, dia juga harus melanjutkan reputasi yang sudah terbangun.
"Yang sebenarnya lebih penting sih, saya dan yang lain harus mengeksplorasi bakat para artist ya. Sebab, bakat itu akan menjadi modal penting buat artist. Itu juga menjadi sebuah prospek yang dimiliki para artist," terangnya. (jan/c5/ayi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nafa Cuekin Foto Mesra Zach
Redaktur : Tim Redaksi