Ade Armando Dikeroyok Saat Demo Mahasiswa, Hendardi Beri Catatan, Simak Nomor 4

Selasa, 12 April 2022 – 06:56 WIB
Ketua Setara Institute, Hendardi. Ilustrasi. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com - Ketua SETARA Institute Hendardi bereaksi keras atas insiden pengeroyokan dan penganiayaan kepada Ade Armando (AA) oleh sekelompok orang dalam aksi demonstrasi mahasiswa di kawasan Gedung DPR RI, Senin (11/4).

Hendardi menegaskan aksi pengeroyokan kepada Ade Armado tidak dapat dibenarkan.

BACA JUGA: Protes Demo Mahasiswa Hari Ini, Nikita Mirzani: Duh, Gusti...

“Terlebih terdapat tindakan-tindakan penelanjangan yang jelas merendahkan harkat martabat manusia (dehumanisasi),” kata Hendardi, Selasa (12/4).

Hendadi menilai tindakan kekerasan tersebut mencerminkan ketidakdewasaan dan pemanfaatan secara destruktif dalam berdemonstrasi.

BACA JUGA: Soal Demo Mahasiswa Hari Ini, Begini Kata Nurul Arifin

Oleh karena itu, Hendardi meminta aparat kepolisian menindak pelaku-pelaku kekerasan tersebut.

Terlebih, seperti diwartakan banyak media (11/4/2022, 19.15) pihak kepolisian telah mengidentifikasi kelompok massa yang menyerang Ade Armando dan memastikan kelompok tersebut bukanlah mahasiswa.

BACA JUGA: Ade Armando Dikeroyok Saat Aksi Mahasiswa, Ketua Banggar DPR Bereaksi, Simak

“Oleh karena itu, terdapat potensi keberadaan kelompok-kelompok yang sengaja dan/atau menyusup dalam massa demonstrasi,” ujar Hendardi.

Terhadap persoalan ini, menurut Hendardi, SETARA Institute memberikan empat catatan sebagai berikut:

Pertama, mengutuk tindak kekerasan dan dehumanisasi yang dialami Ade Armando. Pihak kepolisian perlu melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap para pelaku.

Kedua, SETARA Institute menolak dan menentang segala upaya pembusukan yang diarahkan kepada gerakan mahasiswa, seperti menghembuskan narasi bahwa gerakan disusupi kepentingan politik tertentu, disusupi kelompok-kelompok yang hendak melakukan tindak kekerasan, atau pun narasi-narasi yang mengarahkan bahwa ini tidak lagi murni gerakan mahasiswa.

“Aksi unjuk rasa mahasiswa memainkan perannya yang signifikan dalam pengawasan secara langsung terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah,” ujar Hendardi.

Ketiga, perlakuan proporsional atas setiap aksi demonstrasi haruslah menjadi standar bersama, khususnya oleh pemerintah dan institusi keamanan.

Setiap aksi selalu ada potensi pembusukan tetapi gerakan mahasiswa tidak boleh berhenti dan dimatikan.

Keempat, SETARA Institute menekankan bahwa substansi yang disuarakan dalam gerakan mahasiswa ini haruslah menjadi atensi utama bagi pemerintah dan DPR.

Ketiadaan atensi pemerintah dan DPR terhadap substansi gerakan hari ini hanya akan menggambarkan ketidakmampuan dan keengganan pemerintah untuk memahami persoalan dan tuntutan yang disampaikan mahasiswa secara utuh dan mengatasinya secara mendasar.

“Meskipun pada dasarnya aksi-aksi anarkistis dalam unjuk rasa tidak dapat dibenarkan, namun seharusnya pemerintah dan DPR fokus pada substansi unjuk rasa,” kata Hendardi.(fri/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler