Adelana, Gadis Pemalu Bawa Baki Merah Putih

Sabtu, 17 Agustus 2013 – 19:47 WIB
Presiden SBY yang bertindak sebagai Inspektur Upacara pada Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi, Sabtu (17/8) menyerahkan duplikat Bendera Pusaka kepada Adelana Tesalonika R dari SMA 4 Kendari, Sulawesi Tenggara untuk dikibarkan oleh pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Foto: Cahyo

jpnn.com - JAKARTA - Adelana Tesalonika Riswantyo nama lengkap gadis itu. Oleh teman-temannya di SMA Negeri 4 Kendari, Sulawesi Tenggara, dara 16 tahun akrab disapa Dea.

Kini, namanya ramai diperbicangkan setelah mukanya menghiasi televisi. Ia didaulat membawa baki duplikat Bendera Pusaka pada  Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8).

BACA JUGA: Ibu Negara Sibuk Motret

Dea lahir di Kendari, 9 Juni 1997. Ia menamatkan jenjang pendidikan dasarnya di SDK Pelangi. Kemudian melanjutkan di  SMP Frater. Kini, ia duduk di Kelas II IPS SMA Negeri 4 Kota Kendari.

Di lingkungan sekolahnya, ia dikenal pendiam. Menurut Guru SMA Negeri 4 Kendari, Andi Yuliana Rahmadani, Dea juga pemalu.  

BACA JUGA: Lagu SBY Kembali Warnai HUT RI

"Tidak seperti cewek-cewek lainnya. Dia (Dea) itu pemalu dan tak banyak bicara. Anaknya juga sopan," katanya.

Namun siapa sangka, sikap pemalunya itu tidak menghalangi Dea berprestasi di tingkat nasional. Ia terpilih menjadi pembawa baki yang menerima duplikat Bendera Pusaka dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk dikibarkan di Istana Negara, Jakarta. Dea menyisihkan 55 anggota Paskibraka lainnya.

BACA JUGA: Polri Diminta Tingkatkan Kemampuan Intelijen

Andi menambahkan Dea memang aktif di Penggerak Bendera (Paskibra) di sekolahnya. Di bawah naungan OSIS, Dea mendapat bimbingan dari purna Paskibra SMA 4 Kendari.

Sebelum terpilih jadi anggota Paskibraka, Dea mengikut seleksi yang ketat. Dari internal sekolah, kabupaten hingga lolos di tingkat provinsi. "Tubuh dan mukanya memang proporsional," kata Andi.

Bukan kali ini saja, SMA Negeri 4 Kendari mengutus siswa di tingkat nasional. Dea sudah mengikuti seniornya. Tahun 2008 ada Haris Hidayatullah (2008). Begitu pula di Tahun 2010 yang mengutus  Chaedar. "Kami sangat bangga karena ini adalah pencapaian yang luar biasa," ucapnya.

Di kalangan Paskibra, Dea memang menjadi spesialisasi pembawa baki. Makanya, di salah satu blog temannya, https://ceritaseorangzaitunnakhira.blogspot.com,  Dea dijuluki pembawa baki.

"Baki nah (minta baki). Dea di pangil gitu karena waktu Paskibra dia jadi pembawa baki. Dia itu cewek paling tinggi di kelas dan dia di kirim untuk mengibar di Istana negara untuk Agustusan tahun 2013 ini," kata Zaitun, si pemilik blog. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penentuan Capres PDIP Tunggu Hasil Pileg


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler