Saat dihubungi JPNN, Selasa (27/11) petang, Adhie mengakui bahwa pada saat diskusi tentang pembubaran BPM Migas di DPD, Rabu (21/11) lalu Sutan memang tidak secara eksplisit menyebut Gus Dur jatuh karena kasus korupsi Buloggate atau Bruneigate. Namun Adhie menyebut pernyataan Sutan yang disiarkan langsung oleg Pro3 RRI itu memang ditangkap oleh pendengar bahwa Gus Dur jatuh karena korupsi.
"Saya bilang Pemerintahan SBY ini korup. Tapi dia tanya balik, 'memangnya pemerintahan Gus Dur turun karena apa?' Kata-katanya (Sutan, red), kira-kira pemerintahan Gus Dur juga nggak bersih-bersih amat," kata Adhie.
Ditambahkannya, bisa saja Sutan berkilah. Namun Adhie menegaskan bahwa Sutan ternyata mengulangi ucapannya saat diwawancara TV One. Menurutnya, publik juga perlu menempatkan pernyataan Sutan saat diskusi di DPD dengan pernyataannya saat diwawancara di televisi swasta dalam satu rangkaian.
"Ini demi kesinambungan tentang mindset dia (Sutan,red). Kalau sekali salah ucap, itu bisa dimaafkan. Tapi kalau sudah diulangi, itu memang sudah mindset mau bilang bahwa Gus Dur korupsi. Kalau tidak, kenapa ditegaskan lagi di wawancara televisi itu," tuding Adhie.
Meski demikian Adhie tak mau berpanjang-panjang. Ia menyerahkan publik untuk menilai sosok Sutan.
"Dia dulu juga bilang katanya Nazaruddin di Singapura sakit, turun 18 kilogram. Tapi faktanya publik juga melihat sendiri bagaimana yang sebenarnya. Nazaruddin bisa ke mana-mana. Diskusi di DPD itu ada rekamannya kok, rakyat bisa mendengar langsung," pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Hormati Wacana Pencapresan Mega-JK
Redaktur : Tim Redaksi