MAKASSAR -- Hasil hitung cepat (quick count) Adhyaksa Supporting House menempatkan pasangan Syahrul Yasin Limpo - Agus Arifin Nu'mang pada posisi teratas dengan perolehan 53,42 persen. Pasangan petahana ini unggul pada 15 kabupaten/kota dari 24 kabupaten/kota se-Sulsel. Lumbung suara Sayang masing-masing Takalar (77,57%), Bantaeng (52,94 %). Barru (54,42%).
Kemudian di Bulukumba (49,46%), Gowa (80,34%), Jeneponto (81,34%), dan Selayar (77,76%). Kemudian berhasil unggul di Luwu Timur (55,59%), Pinrang (44,03%), Sidrap (59,42%), Soppeng (63,89%), Tana Toraja (84,57%). Toraja Utara 85,23%). Termasuk di Wajo (50,89%) dan Pare-pare (61,42%). Hasil ini menempatkan Sayang unggul selisih 13 persen dari pasangan IA di tempat kedua.
Pasangan IA sendiri berhasil menggeser Sayang pada enam kabupaten/kota. Masing-masing di Palopo (58,85 %), Maros (50,38%), Luwu Utara (56,54%), Bone (59,41%). Sayangnya pasangan nomor urut satu ini hanya unggul tipis di Makassar yang diklaim basis utamanya dengan hanya bisa meraih 50,04%. Pasangan Sayang justru membuntuti dengan perolehan 45,06 persen.
Sementara itu, pasangan nomor urut 3, Andi Rudiyanto Asapa - Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) hanya bisa menang di Sinjai. Itu pun dengan persentase yang tidak signifikan yakni hanya mendapat 55.55 persen. Kabupaten Pinrang yang diklaim Nawir adalah basisnya sebagai mantan bupati dua periode justru direbut pasangan Sayang (44,03%). Di Pinrang Garuda-Na hanya mendapat 16,10 persen.
Direktur Adhyaksa Supporting House, Irfan Amir mengatakan dengan perolehan ini, sudah sulit terkejar pasangan Sayang di urutan teratas. Apalagi, kata dia, dengan margin error hasil quick count ini hanya plus minum dua persen. Dengan begitu, kemungkinannya persentase naik dua persen atau turun dua persen. "Kami sudah bisa pastikan pak Syahrul kembali pimpin Sulsel," ucapnya, Selasa, 22 Januari.
Dia menjelaskan seluruh sample suara dari 407 Tempat Pemungutan Suara (TPS) sudah masuk semua. TPS ini tersebar pada 304 kecamatan dan 2.980 desa kelurahan. Hanya saja, dia menyayangkan karena rendahnya partisipasi pemilih. Kata dia, ada sekira hampir 30 persen warga Sulsel tidak menyalurkan hak pilihnya dalam pesta demokrasi ini.
Selanjutnya, terkait hasil akhir Pilgub ini, Irfan mengatakan tetap menghargai keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) nantinya. Namun, dia mengatakan kemungkinan tidak akan jauh meleset dari perhitungan cepat ini. Pasalnya, metode yang digunakan selama ini sudah teruji. "Iya memang ini bukan hasil KPU. Tapi kami yakin tidak akan meleset soal posisi urutan perolehan suara," kunci dia. (arm)
Kemudian di Bulukumba (49,46%), Gowa (80,34%), Jeneponto (81,34%), dan Selayar (77,76%). Kemudian berhasil unggul di Luwu Timur (55,59%), Pinrang (44,03%), Sidrap (59,42%), Soppeng (63,89%), Tana Toraja (84,57%). Toraja Utara 85,23%). Termasuk di Wajo (50,89%) dan Pare-pare (61,42%). Hasil ini menempatkan Sayang unggul selisih 13 persen dari pasangan IA di tempat kedua.
Pasangan IA sendiri berhasil menggeser Sayang pada enam kabupaten/kota. Masing-masing di Palopo (58,85 %), Maros (50,38%), Luwu Utara (56,54%), Bone (59,41%). Sayangnya pasangan nomor urut satu ini hanya unggul tipis di Makassar yang diklaim basis utamanya dengan hanya bisa meraih 50,04%. Pasangan Sayang justru membuntuti dengan perolehan 45,06 persen.
Sementara itu, pasangan nomor urut 3, Andi Rudiyanto Asapa - Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) hanya bisa menang di Sinjai. Itu pun dengan persentase yang tidak signifikan yakni hanya mendapat 55.55 persen. Kabupaten Pinrang yang diklaim Nawir adalah basisnya sebagai mantan bupati dua periode justru direbut pasangan Sayang (44,03%). Di Pinrang Garuda-Na hanya mendapat 16,10 persen.
Direktur Adhyaksa Supporting House, Irfan Amir mengatakan dengan perolehan ini, sudah sulit terkejar pasangan Sayang di urutan teratas. Apalagi, kata dia, dengan margin error hasil quick count ini hanya plus minum dua persen. Dengan begitu, kemungkinannya persentase naik dua persen atau turun dua persen. "Kami sudah bisa pastikan pak Syahrul kembali pimpin Sulsel," ucapnya, Selasa, 22 Januari.
Dia menjelaskan seluruh sample suara dari 407 Tempat Pemungutan Suara (TPS) sudah masuk semua. TPS ini tersebar pada 304 kecamatan dan 2.980 desa kelurahan. Hanya saja, dia menyayangkan karena rendahnya partisipasi pemilih. Kata dia, ada sekira hampir 30 persen warga Sulsel tidak menyalurkan hak pilihnya dalam pesta demokrasi ini.
Selanjutnya, terkait hasil akhir Pilgub ini, Irfan mengatakan tetap menghargai keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) nantinya. Namun, dia mengatakan kemungkinan tidak akan jauh meleset dari perhitungan cepat ini. Pasalnya, metode yang digunakan selama ini sudah teruji. "Iya memang ini bukan hasil KPU. Tapi kami yakin tidak akan meleset soal posisi urutan perolehan suara," kunci dia. (arm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Masuk DPT, Warga Protes ke Kelurahan
Redaktur : Tim Redaksi