jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan membantah sebuah pemberitaan yang menyebut dirinya yang meminta bertemu dengan Garibaldi Thohir atau biasa dipanggil Boy Thohir, kakak Menteri BUMN Erick Thohir.
Menurut Adian, dirinya dihubungi seorang koleganya terkait rencana pertemuan tersebut. Koleganya tersebut ditelpon seorang pengusaha.
BACA JUGA: Adian: Jangan Sampai Jokowi Berkeliling, Menterinya Malah Main Golf
"Saya bisa membuktikan siapa yang menghubungi teman saya dan teman saya menghubungi saya," ujar Adian dalam 'Bincang Santai Dengan Adian Napitupulu' yang disiarkan langsung di YouTube, Kamis (23/7).
Pentolan aktivis'98 ini kemudian memaparkan materi pertemuan mereka.
"Dia tanya, saya jelaskan, enggak cuma soal komisaris. Saya bilang, Bang Boy, setelah wabah orang enggak bisa bekerja. Maka berikutnya, akan terjadi krisis ekonomi. Kalau ini terjadi, beras ada, kemampuan ditribusi enggak ada," ucapnya.
Akibat kondisi tersebut, kata Adian kemudian, maka yang akan terjadi adalah krisis pangan.
BACA JUGA: Perempuan Ini Sembunyikan Narkoba di Celana Dalam, Lihat Barang Buktinya, Ya Ampun
Adian kemudian memaparkan sebuah solusi yang menurutnya cukup baik untuk segera diambil.
"Saya bilang, di BUMN itu ada 14 perkebunan, lahan luas dan tak semua dipakai.
Bagaimana kalau diberikan pinjam pakai ke petani. Harus sekarang, karena tanam padi butuh empat bulan, singkong delapan bulan," katanya.
Adian optimistis, pola pinjam pakai lahan BUMN perkebunan efektif untuk mengatasi krisis pangan ke depan.
"Ini juga yang dibuka presiden di Kaltim, itu untuk 5,6,7 bulan ke depan. Kalau beberapa waktu lalu sudah dilakukan, bisa lebih cepat. Kan enggak bisa dibilang, COVID-19 jangan menular dulu," tuturnya.
Adian menegaskan, pandemi COVID-19 tidak peduli sebuah negara siap atau tidak siap, sudah punya lahan atau belum.
BACA JUGA: Istri Ogah Cerai, Suami Terpengaruh Miras Ini Malah Nekat Melakukan Perbuatan Terlarang
Hal bijak yang perlu dilakukan menurut Adian, bersiap menghadapi kemungkinan terburuk yang akan terjadi akibat COVID-19.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang