jpnn.com - BIREUEN - Perbuatan tercela yang dilakukan oleh adik kandung Kepala Dinas di Bireuen, menjadi contoh buruk bagi masyarakat Aceh.
Iswadi (39), warga Jangka Alue Bie, Kecamatan Jangka, meniduri tetangganya, Irma Hanita (35).
BACA JUGA: Curigai Selingkuh, Istri Dibuang ke Jurang
Ironisnya kendati kasus itu ditangani oleh Wilayatul Hisbah (polisi syariat), tapi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) dan WH terkesan enggan berkomentar kepada media. Hal itu, diduga akibat adanya intervensi dari abang kandung tersangka pria.
Bahkan, geuchik Alue Bie juga mengaku dirinya belum mengetahui persis persoalan tersebut, serta tidak berkenan memberi penjelasan kepada wartawan.
BACA JUGA: Gara-gara Buka Celana, Pelajar SMKN -Mahasiswa Tawuran
Informasi yang diperoleh Metro Aceh (Grup JPNN) menyebutkan, Irma Hanita yang kini berstatus sebagai istri sah Iswandi (35) dan telah dianugerahi dua anak.
Diduga tak kuasa menahan kebutuhan biologisnya, akibat ditinggal suami yang bekerja pada salah satu bengkel di Kota Banda Aceh.
BACA JUGA: Usai Ngeseks, Pacar Ditikami Sampai Mati
Sehingga, dia diam-diam menjalin asmara terlarang dengan Iswadi. Namun, sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga.
Petualangan cinta terbalut nafsu iblis ini, akhirnya kandas setelah mereka digerebek warga saat sedang berduaan di malam yang sepi. Pasangan mesum itu, diciduk dalam rumah Irma Hanita Minggu (10/11) sekitar pukul 23.00 wib.
Puluhan masyarakat Gampong Alue Bie bereaksi, kedua tersangka khalwat ini sempat diperlakukan kasar dan dimandikan air parit. Kemudian, diserahkan ke polisi di Mapolsek Jangka.
Lalu untuk proses lebih lanjut sesuai hukum syariat Islam, kedua pasang pelaku digelandang ke markas WH Bireuen di Gampong Pulo Kiton, Kecamatan Kota Juang.
Geuchik Alue Bie, Rusli Sulaiman saat ditemui Metro Aceh di kantor WH kemarin, mengaku dirinya belum dapat memberi keterangan kepada media karena dirinya tidak mengetahui pasti kronologis peristiwa itu.
“Saya baru pulang dari tempat kenduri dan belum tahu apa-apa, jadi saya tidak bisa berkomentar,” jelasnya.
Sementara itu Kasatpol PP & WH, Fakhrurazi saat dikonfirmasi mengaku dirinya sedang sibuk dan tidak dapat memberi keterangan apapun terkait kasus itu. Ketika ditemui sejumlah pekerja pers kemarin, dia terlihat mondar-mandir keluar masuk ruangan.
”Saya lagi ada tamu dari luar daerah, tidak bisa memberi komentar apa-apa. Mereka (tersangka-red) kini sudah kami amankan, nantinya tinggal penyelesaian dari kedua belah pihak,” ujarnya berkelit.
Saat ditanyai indikasi kasus khalwat yang menjerat adik kandung pejabat Pemkab Bireuen itu, serta tudingan intervensi dan sinyalemen penyelesaian “86” alias tebus dengan uang, Fakhrurazi langsung membantah.
Sambil mengatakan, dirinya tidak takut kepada siapapun dan tidak pernah menerima uang siapapun untuk menyelesaikan perkara pelanggaran syariat Islam.
Ketika hendak dikonfirmasi terkait tuduhan berbuat tindakan asusila itu, Irma Hanita yang ditemui Metro Aceh dalam salah satu ruangan bersama sejumlah keluarganya, langsung menolak kedatangan wartawan yang ingin memberi hak jawabnya.
Bahkan beberapa saat kemudian wanita pelaku mesum ini juga kabur kala hendak difoto oleh wartawan. (bah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ungkap Judi Online Sbobet.com
Redaktur : Tim Redaksi