Argentina sekarang memegang status sebagai penguasa klasemen sementara zona Conmebol dengan 14 poin. Sedangkan, Uruguay, meski agak labil di kualifikasi Piala Dunia 2014, tetapi mereka adalah juara Copa America 2011 lalu.
Makanya, pertandingan di Estadio Malvinas Argentinas, Mendoza, menjanjikan pertarungan yang menarik. Apalagi kedua tim memiliki barisan penyerang yang sama-sama dahsyat dan kerap memainkan sepak bola menyerang.
Tidak ada pilihan lain bagi pelatih Argentina Alejandro Sabella kecuali memainkan sepak bola menyerang. Sebab, mereka memiliki pemain ofensif yang melimpah. Bahkan, striker sekelas Carlos Tevez saja tidak dipanggil.
Sabella tentu bingung memasang Tevez di mana, karena dia telah memiliki Lionel Messi, Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, dan Ezequiel Lavezzi. Lalu, dari lini kedua ada Angel Di Maria, Jos" Ernesto Sosa, dan Maxi Rodriguez yang memiliki gaya main ofensif.
Uruguay tidak kalah garang lini depannya. Mereka memiliki Luis Suarez, Edinson Cavani, dan Diego Forlan. Koleksi gol kedua tim juga sama banyak, 15 gol. Juga, top scorer di zona Conmebol sekarang dipegang bersama Higuain dan Suarez dengan enam gol.
"Uruguay juga punya senjata untuk membalas serangan Argentina. Bila mereka memiliki barisan striker terbaik dunia yang dipimpin Messi, maka kami memiliki yang terbaik kedua atau ketiga dalam diri Suarez dan Forlan," kata Diego Lugano, kapten Uruguay, seperti dikutip Reuters.
Memang, tidak perlu meragukan barisan serang kedua tim, jadi yang bisa menjadi penentunya adalah bagaimana kemampuan bertahan mereka. "Kami harus memanfaatkan lemahnya pertahanan Argentina," ujar Suarez, kepada ESPN.
Komentar Suarez memang beralasan. Titik lemah dari Albicelestes, julukan Argentina, selama ini memang pertahanan. Mereka tidak memiliki bek kelas dunia. Berbeda dengan lini tengah dan depannya yang melimpah bakat-bakat hebat.
Dalam tujuh pertandingan di fase grup, hanya sekali Argentina tidak kebobolan, yakni ketika menang 4-0 atas Ekuador pada 2 Juni lalu. Selain itu, mereka selalu kebobolan. "Tetapi, kami juga tidak boleh melakukan kesalahan di belakang," lanjut Suarez.
Messi punya penilaian yang berbeda. Kelemahan di pertahanan bisa tertutupi dengan meningkatnya daya serang. "Saya senang dengan gaya menyerang tim kami yang terus membaik. Juga penguasaan bolanya," kata Messi kepada Fox Sports.
"Kami menyadari masih banyak yang harus diperbaiki. Saya sudah melewati masa-masa sulit bersama timnas Argentina, sekarang saya bisa lebih optimistis. Saya berharap kami terus berkembang seperti ini," bilang striker Barcelona itu.
Di bawah arahan Sabella, Messi sudah mulai terlayani dengan baik, tidak seperti sebelumnya. Dampaknya, Messi mulai enjoy bermain di lini depan dan mampu mencetak gol. Selama kualifikasi, Messi telah menyarangkan empat gol. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stoner Mengancam, Lorenzo Fokus Rebut Kemenangan
Redaktur : Tim Redaksi