PALEMBANG - Perang taktik dua pelatih akan tersaji dalam laga big match Sriwijaya FC melawan Arema Cronous, Minggu hari ini (siaran langsung Antv pukul 19.00). Tactician Sriwijaya, Kashartadi, maupun pelatih Arema, Rahmad Darmawan saling berbalik memuji tim yang akan dihadapinya.
Kedua pelatih yang pernah mempersembahkan juara ISL ini tidak suka melakukan perang urat saraf. Mereka lebih memilih adu strategi di lapangan ketimbang melakukan psywar sebelum bertanding.
Kashartadi mengatakan, pada umumnya tim Arema selalu tampil menyerang meskipun bertindak sebagai tim tamu. Untuk itu, ia sudah bersiap mengantisipasinya dengan membenahi benteng pertahanan yang kuat.
"Penyerang mereka itu sangat bagus-bagus. Ada Beto dan Gonzales sangat berbahaya kalau sudah lepas dari pengawalan bek. Saya khawatir mereka bisa bebas dari jebakan off side dari pemain belakang kita. Makanya saya minta, lini pertahanan jangan lengah. Sedikit saja lengah, akan bahaya,"kata Kashartadi.
Berkaca dari hasil putaran pertama, dua striker Arema, Beto dan Gonzales, masing-masing membuat dua gol. Sementara gol hiburan Sriwijaya dicetak Hilton Moreira.
"Saat itu, striker Arema mudah sekali membuat gol. Itu karena kelengahan dan kurang konsentrasi pemain belakang. Jangan sampai terulang, dan pemain diharapkan bisa merebut bola dari pemain depan Arema ini," ungkap Kas, sapaan Kashartadi.
Kas akan mengandalkan kecepatan wingernya, Tantan dan Eddie Foday yang bisa berganti posisi sebagai second striker. Dibantu playmaker Erick Weeks Lewis, Ponaryo Astaman dan Ahmad Jufrianto sebagai gelandang bertahan.
Sementara, Herman Dzumafo Epandi kembali menjadi targetman untuk menembus sektor pertahanan Arema. "Umpan-umpan satu-dua sentuhan serta crossing tajam dari pemain tengah tetap menjadi andalan Sriwijaya,"katanya.
Laga menghadapi Arema tidak akan mudah bagi timnya. Kas pun terus membangun kepercayaan diri pada tubuh tim setelah berhasil mengalahkan Gresik United. "Saya terus membangun kepercayaan diri para pemain, setelah dikalahkan Persib 4-0. Dengan kepercayaan diri, mereka bisa bangkit. Pemain harus bermain tanpa beban dan bisa memanfaatkan lebar lapangan,"ujar pelatih asal Solo ini.
Lanjutnya, Sriwijaya harus mampu meredam alur serangan yang dibangun melalui lini tengah Arema yang tangguh. "Lini tengah terutama winger dihuni pemain yang berkualitas seperti Gathuessi dan Egi Melgiansyah, ada juga Gumbs yang bisa mensuplai bola pada Beto dan Gonzales," tukasnya.
Coach Arema, Rahmad Darmawan, mengaku respek dengan tim Sriwijaya. Menurutnya, kecepatan pemain seperti Tantan harus diwaspadai, Erick Weeks dengan skill bolanya, Ramdani Lestaluhu dengan dribbling-nya.
Dikatakannya, yang terutama, pemain Arema harus menjaga posisi yang ideal ketika bola direbut oleh pemain Sriwijaya. "Saya menyebutnya disiplin kedalaman, artinya pemain harus pandai menjaga posisi saat kehilangan bola,"tandasnya.
Dikatakan pelatih Timnas Garuda U-23 ini, hal utama yang dilakukan ialah membenahi intuisi gol para penyerangnya yang dalam laga terakhir masih seret. Dalam dua laga melawan Persegres Gresik United dan Pelita Bandung Raya (PBR), tim berjuluk Singo Edan hanya menciptakan masing-masing satu gol. Barisan penyerang Arema paling komplit.
Di situ ada Alberto Goncalves dan Gonzales. Belum lagi naluri gol sang kapten Greg Nwokolo dan pemain penuh pengalaman Keith Kayamba Gumbs.
"Barisan depan harus mempunyai improvisasi untuk membuat peluang dan terciptanya gol. Tapi saat mereka mengalami kebuntuan, para midfielder diharapkan bisa membuat gol,"ungkap RD yang merupakan anggota TNI ini.
Intinya, Arema akan menerapkan transisi dari bertahan ke menyerang dengan umpan-umpan passing dari lini tengah, melakukan serangan balik, serta memberikan umpan yang terukur ke striker haus gol, Beto dan Gonzales.
Selain barisan depan, mantan pelatih Sriwijaya FC ini menyoroti barisan lini belakangnya yang kecolongan gol dalam dua laga terakhir. Saat menjamu Gresik United, gawang Arema kebobolan setelah bek sentral Victor Igbonefo mendapat kartu merah.
Kapten Gresik United, Amrizal berhasil menyeimbangkan keadaan. Sementara saat menghadapi tuan rumah PBR, kesalahan mengantisipasi passing bola membuat Marwan Sayedeh mencetak gol pertama bagi Gresik sebelum disamakan Dedi Kusnandar.
"Alhamdulillah pemain dalam keadaan baik, Hasim Kipuw dan Victor Igbonefo bisa tampil. Ada pembenahan lini belakang, dan tim harus menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu, karena akan merugikan tim. Jangan sampai pemain kena kartu merah lagi,"ucapnya.
RD juga menganggap absennya Diego Michiels karena indisipliner di kubu Sriwijaya bukanlah menjadi keuntungan bagi Arema, karena Sriwijaya mempunyai banyak pemain bagus.
Pertemuan ke-8 kedua tim dalam kompetisi liga Indonesia ini memang ditunggu-tunggu suporter kedua belah pihak. Duel seru ini akan ditonton jutaan pasang mata mengingat keduanya bersaing dalam posisi kedua ISL.
Selain duel di liga Indonesia, Sriwijaya FC pernah mengalahkan Arema 2-1 dalam final Piala Indonesia musim 2009/2010. Raihan itu adalah kali ketiga, sekaligus melewati prestasi Arema yang dua kali meraih gelar yang sama. (roz/nan)
Kedua pelatih yang pernah mempersembahkan juara ISL ini tidak suka melakukan perang urat saraf. Mereka lebih memilih adu strategi di lapangan ketimbang melakukan psywar sebelum bertanding.
Kashartadi mengatakan, pada umumnya tim Arema selalu tampil menyerang meskipun bertindak sebagai tim tamu. Untuk itu, ia sudah bersiap mengantisipasinya dengan membenahi benteng pertahanan yang kuat.
"Penyerang mereka itu sangat bagus-bagus. Ada Beto dan Gonzales sangat berbahaya kalau sudah lepas dari pengawalan bek. Saya khawatir mereka bisa bebas dari jebakan off side dari pemain belakang kita. Makanya saya minta, lini pertahanan jangan lengah. Sedikit saja lengah, akan bahaya,"kata Kashartadi.
Berkaca dari hasil putaran pertama, dua striker Arema, Beto dan Gonzales, masing-masing membuat dua gol. Sementara gol hiburan Sriwijaya dicetak Hilton Moreira.
"Saat itu, striker Arema mudah sekali membuat gol. Itu karena kelengahan dan kurang konsentrasi pemain belakang. Jangan sampai terulang, dan pemain diharapkan bisa merebut bola dari pemain depan Arema ini," ungkap Kas, sapaan Kashartadi.
Kas akan mengandalkan kecepatan wingernya, Tantan dan Eddie Foday yang bisa berganti posisi sebagai second striker. Dibantu playmaker Erick Weeks Lewis, Ponaryo Astaman dan Ahmad Jufrianto sebagai gelandang bertahan.
Sementara, Herman Dzumafo Epandi kembali menjadi targetman untuk menembus sektor pertahanan Arema. "Umpan-umpan satu-dua sentuhan serta crossing tajam dari pemain tengah tetap menjadi andalan Sriwijaya,"katanya.
Laga menghadapi Arema tidak akan mudah bagi timnya. Kas pun terus membangun kepercayaan diri pada tubuh tim setelah berhasil mengalahkan Gresik United. "Saya terus membangun kepercayaan diri para pemain, setelah dikalahkan Persib 4-0. Dengan kepercayaan diri, mereka bisa bangkit. Pemain harus bermain tanpa beban dan bisa memanfaatkan lebar lapangan,"ujar pelatih asal Solo ini.
Lanjutnya, Sriwijaya harus mampu meredam alur serangan yang dibangun melalui lini tengah Arema yang tangguh. "Lini tengah terutama winger dihuni pemain yang berkualitas seperti Gathuessi dan Egi Melgiansyah, ada juga Gumbs yang bisa mensuplai bola pada Beto dan Gonzales," tukasnya.
Coach Arema, Rahmad Darmawan, mengaku respek dengan tim Sriwijaya. Menurutnya, kecepatan pemain seperti Tantan harus diwaspadai, Erick Weeks dengan skill bolanya, Ramdani Lestaluhu dengan dribbling-nya.
Dikatakannya, yang terutama, pemain Arema harus menjaga posisi yang ideal ketika bola direbut oleh pemain Sriwijaya. "Saya menyebutnya disiplin kedalaman, artinya pemain harus pandai menjaga posisi saat kehilangan bola,"tandasnya.
Dikatakan pelatih Timnas Garuda U-23 ini, hal utama yang dilakukan ialah membenahi intuisi gol para penyerangnya yang dalam laga terakhir masih seret. Dalam dua laga melawan Persegres Gresik United dan Pelita Bandung Raya (PBR), tim berjuluk Singo Edan hanya menciptakan masing-masing satu gol. Barisan penyerang Arema paling komplit.
Di situ ada Alberto Goncalves dan Gonzales. Belum lagi naluri gol sang kapten Greg Nwokolo dan pemain penuh pengalaman Keith Kayamba Gumbs.
"Barisan depan harus mempunyai improvisasi untuk membuat peluang dan terciptanya gol. Tapi saat mereka mengalami kebuntuan, para midfielder diharapkan bisa membuat gol,"ungkap RD yang merupakan anggota TNI ini.
Intinya, Arema akan menerapkan transisi dari bertahan ke menyerang dengan umpan-umpan passing dari lini tengah, melakukan serangan balik, serta memberikan umpan yang terukur ke striker haus gol, Beto dan Gonzales.
Selain barisan depan, mantan pelatih Sriwijaya FC ini menyoroti barisan lini belakangnya yang kecolongan gol dalam dua laga terakhir. Saat menjamu Gresik United, gawang Arema kebobolan setelah bek sentral Victor Igbonefo mendapat kartu merah.
Kapten Gresik United, Amrizal berhasil menyeimbangkan keadaan. Sementara saat menghadapi tuan rumah PBR, kesalahan mengantisipasi passing bola membuat Marwan Sayedeh mencetak gol pertama bagi Gresik sebelum disamakan Dedi Kusnandar.
"Alhamdulillah pemain dalam keadaan baik, Hasim Kipuw dan Victor Igbonefo bisa tampil. Ada pembenahan lini belakang, dan tim harus menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu, karena akan merugikan tim. Jangan sampai pemain kena kartu merah lagi,"ucapnya.
RD juga menganggap absennya Diego Michiels karena indisipliner di kubu Sriwijaya bukanlah menjadi keuntungan bagi Arema, karena Sriwijaya mempunyai banyak pemain bagus.
Pertemuan ke-8 kedua tim dalam kompetisi liga Indonesia ini memang ditunggu-tunggu suporter kedua belah pihak. Duel seru ini akan ditonton jutaan pasang mata mengingat keduanya bersaing dalam posisi kedua ISL.
Selain duel di liga Indonesia, Sriwijaya FC pernah mengalahkan Arema 2-1 dalam final Piala Indonesia musim 2009/2010. Raihan itu adalah kali ketiga, sekaligus melewati prestasi Arema yang dua kali meraih gelar yang sama. (roz/nan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Supandi Kembali Pimpin PB WI
Redaktur : Tim Redaksi