jpnn.com - JAKARTA - Meski sudah memulai 1 Ramadan 1436 dengan serentak, umat Islam di Indonesia masih berpotensi menggelar Lebaran, alias 1 Syawal 1436 Hijriyah.
Hal tersebut diakui Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin. Pembantu presiden yang berasal dari PPP itu membenarkan, sejumlah organisasi kemasyarakat seperti Muhammadiyah sudah menetapkan kapan Lebaran tahun ini (17 Juli).
BACA JUGA: DPR Temukan Pelanggaran SOP di Bandara Soetta, Ini Rinciannya
Namun pemerintah kata Lukman masih akan menggelar sidang isbat pada 16 Juli nanti. Menag berharap sidang isbat itu akan menghasilkan keputusan yang sama. Namun, kalau pada akhirnya terjadi perbedaan, Menag meminta masyarakat menyikapinya dengan arif dan bijaksana.
“Kami berupaya mudah-mudahan ada kesamaan pandang untuk sama-sama memasuki bulan Syawal ini. Namun kalau pada akhirnya terjadi perbedaan, ya harus menyikapi dengan arif dan bijaksana karena tentu perbedaan masing-masing memiliki landasan penjelasannya masing-masing,” kata Lukman kepada para pewarta di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/7) siang.
BACA JUGA: Tetap Terima Pesawat Hibah, Menhan: Kan Sudah Dibayar, Masa Dibuang
Seperti dilansir kembali dari situs Sekretariat Kabinet, Lukman menjelaskan bahwa potensi terjadinya perbedaan awal Idul Fitri itu bukan karena hasil hisab, tetapi lebih pada kriteria. Ia menyebutkan, dalam hal hasil hisab, baik Muhammadiyah, pemerintah maupun Nahdlatul Ulama (NU) relatif sama.
Sedangkan untuk kriteria, Muhammadiyah berpegang pada prinsip wujudul hilal, yang artinya berapa derajatpun hilal, asal berada di atas ufuk saat terbenam matahari, maka keesokan harinya sudah masuk bulan baru. Sementara pemerintah dan NU, lanjut Menag, menganut prinsip imkanur rukyat, yang artinya posisi hilal yang mungkin dilihat. Untuk imkanur rukyat ini, bulan baru bisa dilihat jika saat terbenam mata hari posisi bulan berada di atas 4 derajat.
BACA JUGA: Jika Audit Lengkap, Bareskrim Siap Garap Kasus KPU
Untuk menyelesaikan hal ini, Lukman menegaskan pihkanya akan terus berkomunikasi dengan semua ormas-ormas Islam yang ada. “Kami terus komunikasi untuk bisa menyamakan cara pandang,” pungkasnya. (flo/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Daftar Tunggu Calon Haji Dimajukan, Ini Tarifnya?
Redaktur : Tim Redaksi