Aduh, Ini Akibat Impor Bawang Putih dari Tiongkok Dihentikan

Jumat, 07 Februari 2020 – 15:43 WIB
Wakil Gubernur Sumbar tinjau harga bawang putih di Pasar Raya Padang. Foto: ANTARA/ist

jpnn.com, PADANG - Kebijakan untuk menghentikan sementara impor bawang putih dari Tiongkok cukup berdampak di Sumatera Barat.

Harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional melambung hampir 100 persen.

BACA JUGA: Tiongkok: Kami Tidak Puas, Kalian Harus Segera Mengoreksi Kebijakan

"Saat ini harga mencapai Rp 50 ribu per kilogram, naik signifikan dari harga normal sekitar Rp 25 ribu per kilogram," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit usai memantau harga sejumlah komoditas di Pasar Raya Padang, Jumat (7/2).

Nasrul menyebut pemerintah memang mengambil kebijakan untuk menunda arus impor bawang putih dari Tiongkok untuk sementara karena wabah virus corona.

BACA JUGA: Sempat Sedih, Tiongkok Bahagia Mendengar Kabar dari Indonesia

Hal itu menyebabkan stok bawang putih di pasar menipis dan harga melonjak tinggi. Harga tinggi itu diperkirakan masih akan terjadi hingga wabah virus mereda.

Namun, menurut Nasrul pemerintah sudah mengantisipasi kenaikan harga itu dengan segera "melepas" stok bawang putih ke pasar.

BACA JUGA: Tiongkok Beri Peringatan Buat Indonesia yang Berencana Hentikan Impor

Selain stok bawang pemerintah yang diperkirakan masih cukup hingga Maret 2020, bawang putih pada beberapa daerah sentra seperti Temanggung, Malang dan Probolinggo juga segera panen sehingga stok bisa ditambah.

"Kami akan berkoordinasi dengan kementerian agar Sumbar juga bisa dapat tambahan stok bawang putih agar harga bisa ditekan," ujarnya.

Sementara itu Pemprov Sumbar melalui dinas terkait terus berusaha membangun produksi bawang putih di daerah agar tidak terlalu bergantung pada barang impor.

Pantauan tim Pemprov Sumbar di Pasar Raya Padang, sejumlah pedagang bawang putih eceran mengatakan harga sudah mulai naik sejak akhir Januari 2020.

Sebelumnya, harga bawang putih berkisar antara 26-28 ribu per kilogram, tetapi sekarang menjadi Rp 50 ribu per kilogram.

Pedagang menyebut harga bergantung pada stok yang tersedia. Kalau stok cukup, harga akan normal lagi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler