jpnn.com, JAKARTA - Dalam dua bulan terakhir, subsidi yang seharusnya diterima klub-klub Liga 1 belum dibayarkan. Padahal, tinggal dua pekan lagi Liga 1 berakhir.
”Setiap bulan selama kompetisi kami mendapat Rp 600 juta, jadi yang belum dibayar hanya termin ke delapan,’’ ucap manajer Madura United Haruna Soemitro.
BACA JUGA: Menang 4-0 dari Bali, PSM Kembali ke Puncak Klasemen Liga 1
Itu artinya, kurang lebih sekitar Rp 800 juta belum diterima klub. Itu belum termasuk Rp 2,5 miliar yang masih ditahan PSSI. Dana yang ditahan dengan alasan akan cair apabila klub-klub memenuhi kualifikasi Elite Pro Academy.
’’Masalahnya kan Elite Pro Academy sudah jalan. Ini ditahan atau memang tidak punya uang saya tidak tahu,’’ katanya lantas tersenyum.
BACA JUGA: PSM Vs Bali United: Tuan Rumah Penuh Beban
Bagi Haruna, jumlah uang yang belum disalurkan ke klub jumlahnya cukup besar. Mantan ketua PSS Jatim itu berharap PT. Liga Indonesia Baru (LIB) ataupun PSSI segera melunasi. ’’Sebab, bagi klub itu proyeksi untuk bayar gaji pemain. Nanti problemnya pada akhir musim kalau tidak tereksekusi akan banyak yang tertunggak,’’ terangnya.
Di sisi lain, anggota Exco PSSI Gusti Randa angkat bicara terkait keterlambatan subsidi. Dia mengungkapkan dalam Rapat Exco PSSI kemarin (25/11) di Hotel Sultan juga membahas terkait hal tersebut.
BACA JUGA: Ini Kata Edy Rahmayadi soal Isu Suap di Liga 1
’’Kami akan ada koreksi. Tapi, yang paling utama kami berharap dan akan kawal pertandingan di penghujung musim ini. Rawan ada permainan skor,’’ terangnya. ’’Nanti akan ada rapat kerja untuk mengevaluasi semuanya ini di akhir tahun,’’ lanjutnya. (rid/ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Memang Edan! Arema FC Cukur Perseru 4-1
Redaktur & Reporter : Adek