jpnn.com, JAKARTA - Advent Bangun meninggal dunia Sabtu (10/2) dini hari sekitar pukul 02.35 WIB di RS Fatmawati Jakarta Selatan.
Aktor yang berkiprah sejak 1970-an itu kondisinya memburuk sejak Kamis (8/2) sehari setelah masuk ke RS Fatmawati.
BACA JUGA: Aktor Laga Legendaris Advent Bangun Tutup Usia
Sempat juga mengalami pendarahan di lambung. Advent menderita penyakit ginjal sejak tahun 2017.
”Beberapa kali ngomong dia sudah nggak kuat, capek,” ujar istri Advent Lois Riani Amalia Sinulingga yang duduk di samping peti Advent.
Advent di mata Louis adalah sosok yang tegas namun humoris. Meski suaminya adalah tipe laki-laki yang tidak pandai mengungkapkan perasaannya.
Di masa akhir hidupnya, Advent mengabdi sebagai pendeta bagi jemaat gereja Tiberias. Pelayanan dilakoninya sejak tahun 2001.
”Dia sebenarnya ingin melayani lebih lama lagi, tapi fisik tidak mengijinkan,” katanya.
Sebelum menjadi seorang pendeta, Advent yang lahir di Kabanjahe, Kabupaten Karo Sumatera Utara ini mengawali karir sebagai seorang karateka.
Advent memegang predikat juara bertahan karateka nasional selama 12 tahun berturut-turut. Ia lantas terjun ke dunia akting pada tahun 1976.
Di layar lebar, Advent membintangi tidak kurang dari 60 film. Mulai dari Rajawali Sakti, Komando Samber Nyowo, Golok Setan, hingga Si Buta Lawan Jaka Sembung.
Advent dikenal dengan kemampuan bertarungnya. Sejajar dengan aktor-aktor laga top tanah air seperti Barry Prima, dan George Rudy. Selain itu, perawakannya juga tinggi besar.
George Rudy sahabatnya, pernah merasakan tendangan pria kekar dengan ukuran sepatu 47 itu ”Dada saya ditendang kaki segede itu,” kata Rudy yang hadir di rumah duka.
Tapi tiga pendekar ini tetap akrab dan bersahabat. Saat syuting memang acapkali ada miss. Apalagi saat adegan pertarungan.
Tapi, tidak pernah ada dendam. ”Paling becanda doang, setan lu!” ujar Rudy menirukan.
Sebagai seorang aktor, Advent sangat disiplin dalam mengikuti jadwal syuting. Rudy menuturkan bahwa mereka berdua selalu memegang prinsip bahwa semua bagian dari film sama pentingnya.
Tidak peduli pemeran utama, ataupun figuran. ”Makanya kalo lagi ngaret dia biasanya teriak, suaranya kan gede tuh, gemeter semua,” kenang Rudy.
Rudy meninggalkan 1 istri dan 5 anak. Jenazah aktor kelahiran 12 Oktober 1952 tersebut disemayamkan di rumah duka di Jalan Kecapi II no. 64 Jagakarsa, Jakarta Selatan. Menurut rencana, akan dimakamkan hari ini. (tau)
Redaktur & Reporter : Soetomo