AFC Memindahkan Lokasi Liga Champions Asia ke Doha Secara Sepihak

Kamis, 05 November 2020 – 23:11 WIB
Pesepak bola Bali United Paulo Sergio (kedua kanan) berebut bola dengan pesepak bola Melbourne Victory Migjen Basha di Stadion Aami Park, Melbourne, Australia, Selasa (21/1/2020). ANTARA FOTO/Erwin Prasetyo/wsj

jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan AFC memindahkan lokasi pelaksanaan Liga Champions Asia ke Doha, ternyata dilakukan tanpa konsultasi dengan pihak terkait.

Serikat pesepak bola global FIFPRO menyatakan prihatin "kurangnya konsultasi" atas keputusan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dalam menyelesaikan zona timur kompetisi klub elite sepak bola Asia di Qatar, karena pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Alberts Percaya Para Pemain Persib Tetap Melakukan Hal Ini

Setelah Liga Champions Asia (ACL) ditangguhkan Maret, pertandingan zona barat diselesaikan di Qatar.

AFC kemudian memutuskan juga memindahkan pertandingan tersisa zona timur ke negara Teluk itu yang akan dipertandingkan mulai 18 November sampai 13 Desember.

BACA JUGA: Dua Besutan Akademi Arema Lolos Garuda Select 3, Berikut Namanya

Terlepas dari adanya langkah bio-security yang ketat, serangkaian pemain terjangkiti virus corona baru terjad di Doha.

Juara bertahan Al Hilal dikeluarkan dari kompetisi ini setelah hanya mampu mengumpulkan 11 pemain untuk pertandingan terakhirnya dalam babak grup.

BACA JUGA: Liga 1 Digelar Februari, Teco Memilih Tetap Tinggal di Bali

"FIFPRO kecewa dan memprihatinkan kurangnya konsultasi dengan para pemain profesional dalam soal penjadwalan Liga Champions AFC di Qatar dan perencanaan protokol COVID-19," ujar FIFPRO seperti dikutip Reuters.

"Hal-hal ini mempengaruhi kesehatan mental dan fisik serta partisipasi mereka di liga domestik," sambung FIFPRO.

"Baik FIFPRO maupun asosiasi pemain terafiliasi kami di Australia, Jepang, Malaysia, Korea Selatan dan Thailand, tidak ditanyai lebih dulu soal kompetisi wilayah timur AFC ini sebelum diumumkan."

FIFPRO mengaku belum menerima informasi apa pun tentang wabah virus dalam gelembung bio-secure turnamen itu.

FIFPRO menambahkan bahwa beberapa pemain yang akan bertanding di Qatar telah menyampaikan keprihatinan kepada serikat pekerja mereka tentang perjalanan selama pandemi dan harus menghadapi masa karantina dua pekan sekembalinya ke rumah.

Sydney Morning Herald melaporkan bahwa Australia Sydney FC, Melbourne Victory dan Perth Glory akan memenuhi kewajibannya setelah AFC mengatakan mereka menghadapi denda 300.000 dolar Australia (Rp 3,1 miliar) dan larangan dua tahun jika kedua klub mundur.

AFC sangat ingin menyelesaikan kompetisi ini untuk memenuhi persyaratan penyiaran.

Persepolis Iran menjuarai zona barat dan akan menghadapi tim dari zona timur pada final di Doha pada 19 Desember.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler