Afghanistan Izinkan Pasukan Asing Bertahan

Rabu, 01 Oktober 2014 – 11:06 WIB

jpnn.com - KABUL - Pelantikan Ashraf Ghani sebagai presiden Afghanistan pada Senin lalu (29/9) menandai lembaran baru pemerintahan. Kemarin (30/9) Amerika Serikat (AS) menjadi negara pertama yang meneken kesepakatan dengan Afghanistan di bawah kepemimpinan presiden baru.

Draf kerja sama keamanan AS-Afghanistan itu sebenarnya ada sejak Hamid Karzai masih menjabat presiden. Tetapi, kedua negara tidak kunjung mencapai kesepakatan hingga masa jabatan Karzai berakhir. Kini, di bawah komando Ghani, Kabul bersepakat dengan Washington tentang kerja sama keamanan yang melibatkan kehadiran pasukan asing di Afghanistan tersebut.

BACA JUGA: Bunuh Imam Masjid, Divonis Mati

"Kesepakatan Keamanan Bilateral (BSA) akan diteken besok (kemarin). Bukan oleh presiden, melainkan oleh seorang menteri senior," kata Daoud Sultanzoy, ajudan senior Ghani, dalam jumpa pers Senin lalu.

Sebelumnya, pengganti Karzai tersebut berjanji menandatangani BSA sehari setelah pelantikan presiden. Melalui kesepakatan itu, Kabul dan Washington bakal kembali menjalin kemesraan yang belakangan memudar.

BACA JUGA: Pelesir ke Thailand Meningkat

"Ini (BSA) menjadi bukti komitmen presiden terhadap pasukan keamanan Afghanistan dan hubungan diplomatik dengan AS di masa mendatang. Kami mulai menghapus ketidakpastian dengan memberi kepastian," lanjut Sultanzoy.

Kemarin kesepakatan itu diteken Penasihat Keamanan Nasional Afghanistan Mohammad Hanif Atmar serta Duta Besar AS untuk Afghanistan James Cunningham.

BACA JUGA: Pro - Pemilu Langsung Lumpuhkan Hongkong

Dari Washington, Presiden Barack Obama menyambut baik penandatanganan BSA di Istana Kepresidenan di Kota Kabul tersebut.

"Ini adalah hari yang bersejarah bagi hubungan kerja sama AS dan Afghanistan," terangnya.

Berdasar kesepakatan itu, 9.800 serdadu AS akan tetap bertahan di Afghanistan hingga tahun depan. Bersamaan dengan penandatanganan BSA, Afghanistan pun meneken kesepakatan dengan NATO. Perjanjian keamanan dengan NATO itu bakal menjadi izin bagi pasukan Jerman, Italia, dan negara-negara NATO lainnya untuk bertahan di Afghanistan. Nanti jumlah pasukan asing di negara tersebut berkisar 12.500 personel. Tetapi, tugas utama pasukan asing adalah melatih pasukan Afghanistan. (AP/AFP/hep/c19/ami)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sembunyikan 51 Kura-kura di Dalam Celana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler