jpnn.com, SIDOARJO - Sembari mengecek kelengkapan dokumen milik warga, pemkab menghitung ulang kebutuhan anggaran pembebasan lahan terdampak frontage road (FR)
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sigit Setyawan menjelaskan, alokasi dana pembebasan lahan FR mencapai Rp 84 miliar. Anggaran itu ditetapkan akhir tahun lalu. "Ada kemungkinan kenaikan harga lahan. Semoga alokasi anggaran tersebut cukup," paparnya.
Ada lima faktor penyebab kenaikan tanah. Pertama, lokasi tanah strategis. Lokasinya di jalan utama. Kedua, tanah dikuasai sejumlah pihak. Ketiga, tanah berada di kawasan padat penduduk. Keempat, keberadaan benda-benda di atas tanah seperti bangunan dan fasilitas lain. Kelima, permintaan properti yang tinggi. Nah, dari lima faktor tersebut, jalan sepanjang Waru hingga Buduran itu memenuhi faktor pertama, ketiga, dan keempat.
Mantan kepala dinas kebersihan dan pertamanan (DKP) itu mengatakan, kenaikan harga tanah tersebut harus diantisipasi. "Mengganggu proses pembangunan," ucapnya. Setelah kebutuhan anggaran diketahui, pihaknya akan mengusulkan penambahan dana. "Harapan kami, seluruh lahan bisa tuntas dibebaskan tahun ini," imbuhnya.
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Juana Sari menyatakan, pemkab harus menambah dana pembebasan FR. Seluruh lahan harus dikuasai pemkab tahun ini. Jika pembebasan molor, FR bakal terbengkalai. "Seperti hibah tanah perusahaan dan PT KAI. Belum juga pembangunan FR," ucapnya. (aph/c10/ai)
---
Jumlah Berkas Lahan
Terdampak FR:
- Total 266 berkas.
- Sebanyak 18 berkas di Sawotratap sudah dibayar tahun lalu.
- Sebanyak 86 berkas sudah lengkap. Saat ini dilakukan proses appraisal.
- Sebanyak 162 berkas menyusul di-appraisal.
Sumber: Dinas PUPR Sidoarjo
BACA JUGA: Kasus Jalin Matra, Kejari Panggil 62 Warga
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Benda Mencurigakan di Pintu Tol, Ternyata Cuma Beginian
Redaktur : Tim Redaksi