Agar Zaman Kolonial Tetap Abadi Dalam Karya

Kamis, 15 November 2018 – 13:06 WIB
Salah satu karya Yudi yang dipamerkan. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Seniman Wahyudi Muklas punya cara tersendiri dalam merawat kenangan perjalanan bangsa. Foto-foto buram kota zaman kolonial diubah menjadi lukisan dari akrilik di kanvas beragam ukuran. ''Aku ingin melestarikannya karena foto-foto itu makin buram,'' ucap Yudi, panggilan akrab Wahyudi Muklas, kemarin.

Bertajuk Pameran Lukisan Tunggal Kota-Kota Jaman Kolonial di Nusantara, Yudi membawa 26 lukisannya dari Banyuwangi ke Surabaya. Kecintaannya pada Surabaya terlihat nyata dalam karyanya. Setidaknya 80 persen karyanya menggambarkan lokasi di Surabaya. ''Sisanya, ada Bandung, Mataram, dan Mojokerto,'' ujar pria yang berdomisili di Banyuwangi itu.

Menurut dia, Surabaya memiliki bangunan-bangunan kolonial yang cantik. Surabaya mampu memberikan sensasi berbeda baginya. ''Meski kota lain juga punya gedung-gedung kolonial, Surabaya ini menarik. Saya paling suka Gedung Simpang,'' ucap alumnus Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB itu.

Dalam pengerjaan lukisan, Yudi biasanya mengambil foto-foto zaman kolonial di internet atau arsip. Dia memilih lokasi yang punya nilai estetis untuk dilukis. Pengerjaan setiap lukisan membutuhkan waktu hingga sebulan, bahkan lebih.

Selama melukis, Yudi selalu ditemani lagu-lagu zaman dulu. Nacht Over Java, misalnya. Selain untuk membangun kenyamanan, lagu-lagu itu bisa membantu Yudi menyelami suasana zaman dulu.

Yudi juga mengunjungi lokasi-lokasi dalam lukisannya sebelum lukisan selesai. ''Sambil belajar petanya,'' kata Yudi saat ditemui di Galeri DKS Balai Pemuda.

Seluruh lukisan yang dipamerkan sejak 7 November hingga 17 November 2018 itu dibuat realistis. Yudi tak membubuhkan detail aneh yang tidak sesuai dengan zamannya. ''Warna tembok-tembok yang kusam pun saya pertahankan. Sebab, belum banyak warna kan saat itu,'' ujarnya. (dya/c5/tia) 

BACA JUGA: Setelah 7 Tahun, Kim Jong-un Akhirnya Punya Lukisan Resmi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gambarkan Kerukunan Lewat Lukisan Kapal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Lukisan  

Terpopuler