Agenda Pertemuan Airlangga dan Puan Belum Terlaksana, Pengamat Bilang Begini

Selasa, 06 September 2022 – 07:28 WIB
Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang juga Menko Bidang Perekonomian. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai pertemuan antara Puan Maharani dan Airlangga Hartarto yang belum terlaksana disebabkan karena masalah teknis.

“Ya, kalau enggak jadi dengan Airlangga persoalan teknis berarti,” kata Adi di Jakarta, Senin (5/9/2022).

BACA JUGA: Airlangga dan Puan Jadi Peserta Pilpres, Polarisasi Bisa Dihindari

Menurut Adi, tidak terlaksananya pertemuan itu tidak didasari ketidakcocokan antara PDIP dan Golkar. Bahkan kedua partai adalah pendukung dari pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Tidak ada problem apa pun antara PDIP dan Golkar. Bahkan kedua partai ini sama-sama loyalisnya Jokowi,” ujarnya.

BACA JUGA: Menko Airlangga Pastikan Semua Bahan Pangan Tersedia Hingga Akhir 2022

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani memiliki agenda melakukan kunjungan ke Partai Golkar dan Partai Gerindra.

Dalam safari politik PDIP tersebut, Puan Maharani akan menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

BACA JUGA: Sebelum Tunggangi Kuda Prabowo, Mbak Puan Naik SUV Penakluk Gunung

Namun, katadia,  pertemuan hanya terjadi dengan Prabowo, tidak dengan Airlangga.

Adi mengungkapkan bisa jadi alasan tidak terlaksananya pertemuan tersebut karena salah satu dari Puan atau Airlangga punya agenda yang lebih penting.

“Kalau tidak jadi bertemu, ya pasti ada agenda yang lebih penting. Entah Puan atau Airlangga yang waktunya tidak cocok. Bukan karena soal cocok-tidak cocok (partai)," kata Adi.

Adi menilai hal itu juga pernah terjadi saat Puan mengagendakan pertemuan dengan Prabowo, namun karena alasan teknis pertemuan itu tidak lakukan. Lalu Puan melakukan kunjungan ke Nasdem. Hal itu pula yang terjadi dengan agenda pertemuan Puan-Airlangga kali ini.

“Persoalan teknis saja. Karena dulu infonya Puan juga pertama kali ingin bertemu dengan Prabowo Subianto. Cuma karena waktunya tidak cocok, maka dengan Nasdem dulu. Seperti halnya batal bertemu Airlangga, ya karena persoalan teknis saja," tambahnya.

Selain itu, PDIP dan Golkar tidak punya rekam konflik dan jejak persoalan. Sehingga hal itu menepis dugaan adanya ketidakcocokan antara dua partai tersebut.

“Sejalur, sama-sama loyalis, tidak punya sejarah konflik selama sama-sama menjadi pendukungnya Jokowi,” pungkas Adi.

Pertimbangan Strategis

Menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi, PDIP memang hanya mengunjungi pihak-pihak yang dianggap strategis.

“Tentu PDIP  melihat mana yang lebih strategis, kalau kita jujur bagi PDIP gerindra jauh lebih strategis ketimbang Golkar. itu kan perspektif saja,“ kata Pangi, Senin (5/9).

PDIP-Gerindra sendiri menurut Pangi, adalah pemain kunci untuk mengotak atik koalisi. Maka keberadaan mereka bisa mempengaruhi keberadaan koalisi lain.

“Gerindra dan PDIP strategis banget, menurut saya, faktor kunci koalisi otak atik tergantung dua partai ini,” tutur Pangi.

Selain itu PDIP juga sempat mendekati Partai Nasdem dengan maksud mengotak atik koalisi PKS-Demokrat-Nasdem. Kabarnya koalisi ini tengah mengusung Anies Baswedan dan AHY untuk Pemilu 2024.

“Maka kita lihat intensitas kunjungan, ada yang saling mengunjungi ada juga yang menunggu,” kata Pangi.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler