jpnn.com - JAKARTA - Jelang Munas IX Partai Golkar, situasi politik di jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai berlambang pohon beringin itu disebut-sebut mulai tak kondusif. Rumor kuat yang mengembuskan bakal kembali nyalon-nya Aburizal Bakrie alias Ical, memicu riak kian besar.
Wakil Ketua Umum Golkar, Agung Laksono menilai jajaran DPP sudah mulai berpihak sejak incumbent santer mencalonkan diri menjadi Golkar-1. "DPP Golkar sudah berpihak dan tidak netral," tandas Agung, seperti dikutip dari Rakyat Merdeka Online, Kamis (13/11).
BACA JUGA: Tak Butuh Lama, Jokowi Raih Kesempatan Bertemu Sekjen PBB
Walau begitu Agung mengakui peluang menjadi ketua umum terbuka untuk siapa saja, sepanjang sang calon itu memenuhi syarat-syarat, loyal, berprestasi dan tidak pernah punya sejarah tercela selama hidupnya.
"Yang jadi masalah adalah kami menemukan banyak hal yang justru DPP sendiri berpihak pada salah satu calon ketum," kata Agung.
BACA JUGA: Kementerian Keuangan Lelang 4 Jabatan Eselon I, Ini Syaratnya
Agung juga mengkritik penetapan panitia Rapimnas lewat apa yang dinamakan forum konsultasi di Kota Bandung awal bulan ini. Menurut Agung, hal itu menyimpang dari AD/ART Partai Golkar. Forum konsultasi yang digelar pimpinan pusat hanya berfungsi untuk menerima masukan dari pimpinan daerah.
"Tersiar kabar Rapimnas akan dijadikan sarana untuk mengaklamasikan salah satu calon, yang akan dihadiri DPD I dan ormas. Itu belum mencerminkan mayoritas kabupaten dan kota. Golkar jangan dijadikan kepentingan perorangan," tegas Agung.
BACA JUGA: Kemenkes Pamer Simulasi Ebola di Soekarno-Hatta
Agung mengatakan, selama 40 tahun dirinya berpolitik di Golkar, semua keputusan harus melalui pleno DPP Golkar. Rapimnas hanya dimanfaatkan untuk memperkuat dan memperkokoh partai.
Melihat situasi Golkar yang demikian, Agung berharap Dewan Pertimbangan yang diketuai Akbar Tanjung bisa memberikan nasihat dan saran demi kemajuan partai.
Seperti diketahui, DPP Golkar di bawah komando Aburizal Bakrie alias Ical akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional pada 17-19 November 2014 di Yogyakarta.
Dicurigai, Rapimnas adalah bagian manuver Ical untuk memperkuat pencalonannya dan mempercepat pelaksanaan Munas Golkar yang sedianya digelar Januari 2015 menjadi pada tahun ini juga. Ical dikabarkan tengah mengokohkan posisinya untuk menjabat kembali sebagai Ketum lewat cara aklamasi. (rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Musnahkan Barbuk Narkoba, BNN Gandeng AP II
Redaktur : Tim Redaksi