Ah, Hal Buruk Lagi di Jatim, 2 Klaster COVID-19 Paling Brutal di Kediri

Kamis, 04 Juni 2020 – 10:20 WIB
Ilustrasi petugas medis melakukan tes swab COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, KEDIRI - Jumlah pasien positif COVID-19 di Kabupaten Kediri, Jatim, naik drastis pada Rabu (4/6), yakni bertambah 35 orang.

Sehingga total kasus positif terjangkiti virus corona jenis baru itu menjadi 150 orang.

BACA JUGA: Surabaya Makin Hitam Pekat, Ini Data per Daerah di Jatim

"Terdapat 35 tambahan kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kediri. Sebanyak 24 orang masuk klaster Desa Kedak," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri dr Ahmad Chotib di Kediri, Rabu.

Dari 24 orang yang merupakan klaster Desa Kedak tersebut, 20 orang di antaranya warga Desa Kedak, Kecamatan Semen dan empat orang warga Desa Mangunrejo, Kecamatan Ngadiluwih. Mereka semua melakukan isolasi mandiri.

BACA JUGA: Ashanty Menurunkan Harga Rumah Mewah, Raffi Ahmad Hanya Siap Rp 25 M

Selain itu, satu kasus klaster Araya Tulungagung, yang merupakan warga Desa Bulu, Kecamatan Semen. Ia juga isolasi mandiri.

Dua orang kasus klaster Maspion Sidoarjo, merupakan warga Desa Langenharjo, Kecamatan Plemahan. Mereka juga isolasi mandiri.

BACA JUGA: Dokter Tjipto Ungkap Perilaku Mencengangkan Nenek Warga Surabaya, Aminah Kaget

Satu kasus klaster Desa Sidorejo, merupakan warga Desa Sidorejo, Kecamatan Pare.

Kemudian dua orang klaster Desa Sumberbendo, merupakan warga Desa Sumberbendo, Kecamatan Pare.

Lalu, satu kasus klaster Surabaya, merupakan warga Desa Kuwik, Kecamatan Kunjang.

Tiga kasus klaster dari Pabrik Rokok Simustika Tulungagung, yang merupakan warga Desa Mukuh dan Desa Mangunrejo, Kecamatan Ngadiluwih. Mereka semua masih menjalani isolasi mandiri di masing-masing desanya.

Sementara itu, terdapat satu klaster baru, warga Desa Petok, Kecamatan Mojo. Ia dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Ahmad Dahlan, Kota Kediri.

Dengan tambahan 35 kasus yang baru terkonfirmasi di Kabupaten Kediri tersebut klaster pabrik rokok di Tulungagung tetap yang paling tinggi.

Jumlahnya mencapai 43 orang. Disusul kluster Desa Kedak jumlahnya mencapai 27 orang, akumulasi kluster baru 22 orang, serta sejumlah kluster lainnya.

Pada Selasa (2/6), juga terdapat lima tambahan positif. Jumlah temuan juga semakin bertambah. Namun mayoritas mereka melakukan isolasi mandiri.

Pemkab Kediri juga giat melakukan tracing dari berbagai temuan tersebut dan melakukan rapid test pada kontak erat. Dengan demikian, bisa semakin dini pasien ditemukan, sehingga bisa ditangani.

Hingga saat ini, data per Rabu ini terdapat 150 kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kediri, dengan rincian 133 orang dirawat, sembilan orang sudah dinyatakan sembuh dan delapan orang lainnya meninggal dunia.

Sedangkan, pasien dalam pengawasan (PDP) adalah 185, dan pasien dalam pemantauan mencapai 966 orang.

Pihaknya juga meminta agar masyarakat untuk waspada dan tidak panik.

Masyarakat diajak untuk mematuhi arahan pemerintah dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, yakni dengan tidak bepergian bila tidak perlu.

Masyarakat juga wajib menggunakan masker bila keluar rumah, menghindari kerumunan, menghindari kontak fisik, termasuk berjabat tangan dan menjaga jarak.

Warga juga diharapkan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler