Ahli Sebut Susu Formula Dukung Perkembangan & Kebutuhan Nutrisi

Rabu, 02 Oktober 2024 – 17:07 WIB
Nutrisi yang terkandung dalam susu formula dukung perkembangan dan kebutuhan nutrisi. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dokter Spesialis Anak (DSA) Dian Sulistya Ekaputri mengatakan produk-produk susu, seperti susu formula dapat sumber asupan yang baik untuk proses tumbuh kembang. 

Sebab, memiliki kandungan nutrisi untuk menunjang kebutuhan anak.

BACA JUGA: Perusahaan Australia Kembangkan Susu Formula Bayi dari Unta Liar

"Dengan mengintegrasikan susu dalam pola makan sehari-hari, masyarakat Eropa cenderung memiliki asupan nutrisi yang lebih seimbang," kata dokter Dian dikutip, Rabu (2/10).

Menurut dr. Dian, nutrisi seimbang penting untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga kesehatan orang dewasa.

BACA JUGA: Astrid Tiar Hanya Berikan Susu Formula Khusus untuk Anabel

Selain itu, untuk meningkatkan berbagai kemampuan anak.

Mulai dari peningkatan kemampuan belajar, kreativitas, hingga pemecahan masalah.

BACA JUGA: Susu Formula Bebas Bakteri Sakazakii

“Tidak heran bila nutrisi yang terkandung dalam susu formula dapat memberikan dukungan. Yang dibutuhkan untuk kemampuan belajar, kreativitas, dan pemecahan masalah si kecil," terang Dian.

Seperti diketahui, susu memiliki sejarah panjang dan hubungan yang panjang dengan manusia. 

Diperkirakan susu pertama kali diproduksi sekitar 10 ribu tahun yang lalu, ketika manusia mulai mendomestikasi hewan seperti sapi, kambing, dan domba di wilayah Timur Tengah.

Panjangnya sejarah tersebut tidak terlepas dari manfaat yang dapat dirasakan oleh manusia. 

Mulai dari kalsium yang baik untuk kesehatan tulang dan gigi, protein yang dapat membantu pertumbuhan otot serta memperbaiki jantung, hingga vitamin yang bermanfaat untuk tubuh.

Manusia pun pada akhirnya berusaha untuk menghasilkan produk susu yang dapat memberikan kemudahan.

Pada 1867, Justus von Liebig asal Jerman menciptakan susu formula pertama (sufor) dari susu sapi, tepung gandum, dan kalium bikarbonat. 

Inovasi tersebut dipandang sebagai solusi bagi kebanyakan orang.

Sebab, sebelum adanya sufor, bayi yang tidak bisa mendapatkan ASI dari ibunya seringkali diberi makanan pengganti yang kurang bergizi dan bahkan berbahaya.

Tingkat kematian bayi akibat malnutrisi sangat tinggi.

Pada pertengahan abad ke-20, merek-merek sufor terus berinovasi dengan menambahkan nutrisi penting seperti asam lemak DHA dan ARA untuk mendukung perkembangan otak dan mata anak.

Hingga saat ini, sufor bertransformasi menjadi pilihan pangan yang sehat bagi pertumbuhan anak.

Besarnya usaha dalam mengembangkan produk susu pun berbanding lurus dengan makinberkembangnya budaya minum susu terutama di daratan Eropa, di mana susu sudah menjadi tradisi.

Berbagai produk turunan susu diketahui banyak dikonsumsi seperti keju, yogurt, dan mentega.

Kegemaran minum susu juga dapat dilihat dari gaya hidup masyarakat Eropa yang mengonsumsi susu bersamaan dengan produk lain.

Masyarakat Inggris misalnya gemar menambahkan susu ke dalam teh mereka

Di Prancis, masyarakat setempat sering minum susu di pagi hari sembari memakan croissant atau roti.

Sementara di negara Skandinavia, susu sering kali disajikan sebagai minuman pendamping dengan makanan. (mcr10/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler