Ahli: Seharusnya Sianida Positif Saat Tes Urine

Rabu, 21 September 2016 – 18:45 WIB
Toksikolog Forensik asal Australia, Michael David Robertson. Foto: Foto: AAP-DailyMail

jpnn.com - JAKARTA - ‎Toksikolog Forensik asal Australia, Michael David Robertson berkeyakinan bahwa bukan racun sianida yang menyebabkan Wayan Mirna Salihin tewas. Hal ini diungkapkannya karena tidak ditemukan sianida dalam hati.

Robertson juga menanggapi keterangan berita acara pemeriksaan (BAP), yang menyebutkan bahwa sianida masuk via mulut Mirna.

BACA JUGA: Bang Otto: Ini Sampah, Mesti Diusut Tuntas

Dia menilai, berdasarkan proses absorsi, seharusnya autopsi menyeluruh dilakukan ‎untuk mengetahui penyebab Mirna tewas.

Dia memaparkan bahwa absorsi mulut, terjadi ketika sesuatu dimasukkan ke mulut dan tetap tinggal di mulut, tidak mengalir ke lambung.

BACA JUGA: JPU Mesra Banget Sama Ayah Mirna, Otto: Saya Protes ke Jaksa Agung

"Tetapi itu tetap masuk ke aliran darah. Karena kalau untuk bisa membunuh, ia harus masuk ke jantung, hati, dan otak," jelas David.

Menanggapi itu, jaksa penuntut umum (JPU) menanyakan kemungkinan terjadinya dua absorsi di kasus kematian Mirna.

BACA JUGA: Korban Pencabulan Tak Terima Pelaku Dituntut 15 Tahun Bui

"Iya, itu mungkin karena ketika seorang minum, maka akan tertelan di lambung. Sebagian besar masuk ke lambung dan usus serta tertinggal di mulut," jawab Robertson.

Namun, Robertson masih meyakini sianida tidak ada dalam es kopi yang diminum Mirna. Robertson juga mengemukakan, sianida seharusnya positif pada urine Mirna.

"Kalau absorsi di mulut tidak akan meninggal cepat," tandas dia. (Mg4/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Skandal Ahli Racun Diungkit di Sidang, Pengacara Jessica Protes Keras


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler