BEIJING - Kasus flu burung H7N9 yang terjadi di Tiongkok turut menjadi bahasan serius oleh WHO. Badan kesehatan milik PBB tersebut terus melakukan penelitian serius untuk mencegah meluasnya virus mematikan itu. Ahli flu WHO Keiji Fukuda mengatakan, virus flu burung H7N9 memang sangat mematikan. Bahkan, menjadi penyakit yang paling berbahaya di dunia saat ini.
“Ini adalah salah satu virus influenza yang paling mematikan yang kami kenali sejauh ini. Kami masih berusaha untuk mendalami virus ini,” terang Fukuda dalam sesi press conference di Beijing seperti dilansir dari laman BBC.
Dia menambahkan, tim WHO sedang melakukan investigasi yang superserius demi menemukan solusi atas kasus tersebut. Namun, berdasarkan bukti yang dimilikinya, virus H7N9 tersebut lebih gampang menular dari daging unggas ke manusia dibandingkan virus H5N1 pada 2003 silam.
“Ketika kami mendapatkan kasus ini, ini merupakan virus berbahaya yang sangat tidak biasa,” tambah Fukuda.
Ahli flu asal Jepang tersebut memimpin tim WHO untuk melakukan penelitian di Tiongkok selama seminggu. Dari hasil kunjungan tersebut, mereka bisa menarik kesimpulan bahwa kasus tersebut diawali dari daging unggas yang meledak di Negeri Komunis itu.
Virus H7N9 memang tengah meneror masyarakat Negeri Panda, nama lain Tiongkok. Sejak diumumkan Maret lalu, sebanyak 108 orang sudah dinyatakan terjangkit virus mematikan itu. Dari jumlah itu, sebanyak 22 orang dinyatakan meninggal dunia karena tidak mendapatkan perawatan yang memadai.(jos/jpnn)
“Ini adalah salah satu virus influenza yang paling mematikan yang kami kenali sejauh ini. Kami masih berusaha untuk mendalami virus ini,” terang Fukuda dalam sesi press conference di Beijing seperti dilansir dari laman BBC.
Dia menambahkan, tim WHO sedang melakukan investigasi yang superserius demi menemukan solusi atas kasus tersebut. Namun, berdasarkan bukti yang dimilikinya, virus H7N9 tersebut lebih gampang menular dari daging unggas ke manusia dibandingkan virus H5N1 pada 2003 silam.
“Ketika kami mendapatkan kasus ini, ini merupakan virus berbahaya yang sangat tidak biasa,” tambah Fukuda.
Ahli flu asal Jepang tersebut memimpin tim WHO untuk melakukan penelitian di Tiongkok selama seminggu. Dari hasil kunjungan tersebut, mereka bisa menarik kesimpulan bahwa kasus tersebut diawali dari daging unggas yang meledak di Negeri Komunis itu.
Virus H7N9 memang tengah meneror masyarakat Negeri Panda, nama lain Tiongkok. Sejak diumumkan Maret lalu, sebanyak 108 orang sudah dinyatakan terjangkit virus mematikan itu. Dari jumlah itu, sebanyak 22 orang dinyatakan meninggal dunia karena tidak mendapatkan perawatan yang memadai.(jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gedung 8 Lantai di Bangladesh Ambruk, 100 Tewas
Redaktur : Tim Redaksi