jpnn.com, PARIGI MOUTONG - Cagub Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 1 Ahmad Ali berjanji bakal menghadirkan berbagai kesejahteraan bagi petani.
Ketersediaan benih unggul, pupuk, hingga potensi risiko gagal panen bakal dijamin oleh pemerintah.
BACA JUGA: Ahmad Ali Bakal Gratiskan Seragam dan Buku Sekolah di Sulteng
Ahmad Ali menyampaikan komitmennya tersebut saat melaksanakan kampanye dialogis di Desa Sidole Barat, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulteng, Senin (28/10).
"Saya berharap ke depan petani menjadi profesi yang menjanjikan kesejahteraan," ungkap Ahmad Ali, Senin.
BACA JUGA: Cek Fakta Debat Ahmad Ali Vs Rusdi Mastura: Anomali Data Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi Sulteng
Alumnus Universitas Tadulako itu dalam kampanye dialogis memang membahas berbagai program dan visi misi yang akan dikerjakan bersama Abdul Karim Al Jufri jika memimpin Sulteng.
Ahmad Ali menyadari satu sektor yang bisa diterima baik masyarakat ialah pertanian.
BACA JUGA: Gerindra Dukung Penuh Sinergi Program Pendidikan Ahmad Ali-AKA dengan Prabowo
Ekonomi rakyat Sulawesi Tengah diyakini bisa lebih sejahtera apabila sektor tersebut tumbuh dengan baik.
"Saya juga pastikan tidak ada kelangkaan pupuk, kami tidak akan membiarkan tengkulak mengambilalih pupuk, pemerintah daerah yang akan ambil dan distribusikan ke petani," kata Ahmad Ali.
Dia mengatakan setiap lahan pertanian ke depan bakal diasuransikan pemerintah daerah agar petani lebih terjamin saat menggarap tanah.
"Petani selalu dibutuhkan tetapi tidak diurus, tidak diperhaikan. Kami ingin memastikan ke depan petani harus sejahtera. Kami ingin petani Sulawesi Tengah memberi makan orang-orang di Ibu Kota Nusantara," ujar Ahmad Ali.
Seorang warga Nazum yang hadir dalam kampanye dialogis di Parigi Moutong menyambut baik program Ahmad Ali dari sisi pertanian.
Bagi Nazum yang seorang petani, mereka selama ini tidak merasakan program dari pemerintah yang berpihak terhadap pertanian.
"Programnya bagus, membantu masyarakat, apalagi kami yang petani ini," ungkap pria berusia 42 itu. (ast/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Aristo Setiawan