jpnn.com, JAKARTA - Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Pilgub Sulteng) 2024 diwarnai beragam dinamika politik.
Dari tiga kandidat yang hampir dipastikan berkompetisi dalam perhelatan pesta demokrasi itu, salah satu yang paling menyita perhatian adalah sosok Ahmad Ali.
BACA JUGA: Ahmad Ali-AKA Geram Wasit PON 2024 Aceh Curangi Tim Sepak Bola Sulteng
Ahmad Ali dinilai berhasil menunjukkan dirinya sebagai sosok politikus level nasional yang matang dan berpengalaman.
Langkah-langkah politiknya tidak terduga dan tidak terbaca rivalnya.
BACA JUGA: Ahmad Ali: Kalau Bukan Prabowo yang Meminta, Saya Tidak akan Maju
Salah satu momen yang paling mencolok dari Ahmad Ali adalah ketika serangan politik terhadap dirinya.
Saat kedua rivalnya, Rusdy Mastura dan Anwar Hafid melancarkan kritik terhadap program bahkan reputasi pribadinya, Ahmad Ali justru mengambil langkah yang sebaliknya.
BACA JUGA: Pakar Nilai Ide Asuransi Petani Ahmad Ali-AKA Bisa Jadi Pilot Project Daerah Lain
Ahmad Ali tak mau terjebak dalam perang kata-kata atau menyerang balik.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem itu malah memilih untuk mempromosikan keunggulan kedua lawannya.
Ini terekam dari beberapa momen pertemuan Ahmad Ali dengan para pendukungnya.
Namun, Ahmad Ali justru memuji kedua rivalnya itu.
“Tiga kandidat yang bertarung di Pilgub Sulteng ini adalah kader-kader terbaik Sulawesi Tengah. Saya tidak akan mengatakan dua kandidat lain memiliki keburukan. Semua kandidat memiliki niat yang baik untuk memajukan Sulawesi Tengah,” kata Ahmad Ali, baru-baru ini.
Gaya pertarungan politik yang ditempuh seorang Ahmad Ali dianggap sebagai langkah yang tidak lazim dalam perpolitikan Indonesia.
Seperti pada umumnya, kandidat akan saling menyerang demi menjatuhkan lawan.
Gaya politik Ahmad Ali dinilai sebagai strategi politik catur tingkat tinggi.
Pakar hukum senior Sulawesi Tengah, Fransiscus Manurung menyebut Ahmad Ali menunjukkan kelasnya sebagai politikus nasional.
Menurut Opung Frans yang akrab disapa, ini akan membawa pengaruh besar di basis-basis pemilih.
"Ini bukan taktik yang sering kita lihat dalam perpolitikan lokal. Ahmad Ali mampu mengendalikan narasi. Ia memiliki kedewasaan politik yang jarang ada," ujar Opung Frans dalam keterangannya, Rabu (18/9).
Dukungan terhadap Ahmad Ali pun semakin bertambah dari tokoh-tokoh berpengaruh, salah satunya adalah Hidayat Lamakarate, Ketua Tim Pemenangan BerAmal.
"Di saat rivalnya menyerang secara personal, Ahmad Ali memilih untuk mengedepankan rasa hormat dan pengakuan terhadap lawan. Ini adalah wujud kematangan berpolitik yang akhirnya membuat saya yakin untuk ikut berjuang bersama," ungkap Hidayat. (mar1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi