jpnn.com - JAKARTA – Musisi Ahmad Dhani menyoroti praktik kehidupan berbangsa dan bernegara pasca Amandemen UUD 1945. Ia memberikan perhatian khusus pada aspek seni dan budaya bangsa agar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Salah satunya adalah membangkitkan lagi kebudayaan di Tanah Air seperti pakaian tradisional.
“Kalau saya jadi presiden, misalnya, mungkin baju-baju yang tradisional sudah harus mulai dibangkitkan lagi sebagai baju kebanggaan,” kata Ahmad Dhani saat konferensi pers bersama aktivis HAM Ratna Sarumpaet di Media Center DPR RI, Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Kamis (26/5) malam.
BACA JUGA: Ini Kado Paling Menyenangkan Bagi Ahmad Dhani di Usia ke-44
Dalam jumpa pers menjelang Konser Revolusi Pancasila tersebut, turut hadir Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah.
Dhani sempat melontarkan gagasan yang tergolong ekstrem dalam memaknai Gerakan Selamatkan Indonesia terkait peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni mendatang.
BACA JUGA: Indonesia Fashion Chamber Tampilkan Koleksinya
Menurut Dhani, jika dirinya menjadi presiden akan melarang ulama menggunakan sorban. “Kalau saya jadi regulator, nggak usah jadi presiden, misalnya, para ulama pun harus (mengenakan, red) baju nasional, nggak boleh baju Arab. Nggak boleh pakai sorban, karena ini Indonesia,” ucap Dhani.
Dhani mengaku ide tersebut memang sangat ekstrem. Namun, hal itu perlu agar pemimpin memberikan nuansa Indonesia.
BACA JUGA: Rayakan Ultah di Gedung DPR, Ahmad Dhani Dapat Kejutan
“Kalau saya punya kekuasaan, tidak ada ulama pakai sorban seperti di Arab karena ini Indonesia. Kita butuh pemimpin yang bisa memberikan nuansa Indonesia, Pancasila terutama,” ucap Ahmad Dhani.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berapa Bayaran Ari Lasso? Ahmad Dhani Jawab Begini
Redaktur : Tim Redaksi