Ahmad Luthfi: Kebijakan Publik Bukan Sekadar Angka, tetapi Sentuh Dimensi Kemanusiaan

Rabu, 20 November 2024 – 20:29 WIB
Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat debat ketiga Pilgub Jawa Tengah 2024 di Muladi Dome, Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu (20/11). Foto: source for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyatakan kebijakan yang baik harus mampu menyentuh dimensi kemanusiaan. 

Menurutnya, diskusi kebijakan publik tidak seharusnya hanya berkutat pada angka dan data. 

BACA JUGA: Tidak Ada Persiapan Khusus Luthfi-Yasin Jelang Debat Ketiga Pilgub Jateng

Hal itu disampaikannya dalam debat ketiga Pilgub Jawa Tengah 2024 di Muladi Dome, Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu (20/11).

Debat ketiga Pilgub Jawa Tengah 2024 mengangkat tema pendidikan, kesehatan, dan perlindungan kelompok rentan, termasuk isu toleransi budaya.

BACA JUGA: Survei Pilgub Jateng SMRC-Indikator Janggal, Persepi Harus Bongkar Data

Sesi ini menjadi salah satu penentu bagi masyarakat dalam memilih pemimpin, yang tidak hanya memahami persoalan mendasar, tetapi juga memiliki komitmen kuat menyelesaikannya dengan pendekatan humanis dan solutif.

Luthfi bahkan mengutip filosofi Jawa ojo rumongso iso, tapi iso’o rumongso (jangan merasa mampu, tetapi jadilah mampu merasakan) yang menurutnya menjadi landasan utama dalam memahami kebutuhan masyarakat dengan empati.

BACA JUGA: Hasil Survei Pilgub Jateng Beda, Persepi Diminta Buka Data Lengkap SMRC & Indikator

“Jumlah anak-anak stunting bukan sekadar angka. Tingkat perundungan siswa di sekolah, bukan sekadar angka. Kasus perempuan korban perdagangan orang, juga bukan sekadar angka. Masyarakat rentan dan penyandang disabilitas bukan hanya statistik,” kata Luthfi.

Dia juga menekankan pentingnya kebersamaan dan kepedulian sosial sebagai fondasi pembangunan di Jawa Tengah.

 “Masyarakat Jawa Tengah adalah masyarakat yang punya kepedulian sosial tinggi. Kami diajarkan untuk tidak makan jika di sebelah kami ada orang lain yang belum makan. Karena itulah, kesejahteraan harus merata,” lanjutnya.

Dengan mengusung tema Ngopeni lan Ngelakoni (memelihara dan melaksanakan), Luthfi menawarkan pendekatan kebijakan yang berorientasi pada pemerataan kesejahteraan. 

Tidak hanya itu, dia juga menekankan pentingnya ketulusan dan kesungguhan mewujudkan perubahan di masyarakat.

“Malam ini, masyarakat tidak hanya kita suguhkan gagasan, tapi ketulusan. Tidak hanya diperlihatkan penampilan, tetapi pemahaman. Tidak hanya adu kepintaran, tapi kesungguhan,” pungkas Luthfi.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler