Ahmad Muzani: MPR Menjaga Tradisi Budaya Indonesia

Minggu, 01 Desember 2019 – 23:40 WIB
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani membuka secara resmi pagelaran seni budaya Lampung di Aula Pertemuan Wisma Garuda Yasa, Bandar Lampung, Sabtu malam (30/11). Foto: Humas MPR

jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani membuka secara resmi pagelaran seni budaya Lampung di Aula Pertemuan Wisma Garuda Yasa, Bandar Lampung, Sabtu malam (30/11). Pagelaran seni budaya Lampung itu antara lain diisi dengan pantun/syair Lampung, lagu diiringi gitar klasik Lampung, warahan Lampung dan tari kreasi Lampung.

Pagelaran seni budaya Lampung ini dihadiri para tokoh adat dan tokoh masyarakat dari Pepadun dan Saibatin, tokoh agama, anggota MPR dari daerah pemilihan Lampung, Dwita Ria Gunadi, Ketua DPD Gerindra Provinsi Lampung Gunadi Ibrahim, Wakil Ketua DPRD Provinsi Lampung Elly Wahyuni, Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah.

BACA JUGA: Ketua MPR RI Lepas Jemaah Umrah Baladhika Karya

Muzani mengatakan pagelaran seni budaya Lampung adalah bagian cara kita untuk menyatakan keberpihakan pada kebudayaan-kebudayaan yang hidup di tengah masyarakat. "UUD NRI Tahun 1945 mengamanahkan untuk menjaga kebudayaan sebagai ciri bangsa," ujarnya.

Budaya Lampung adalah bagian dari budaya Nusantara. Budaya Lampung tidak kalah dengan seni budaya daerah lain. Seni budaya Lampung juga jarang dipentaskan. "Ini bagian dari seni budaya Nusantara yang perlu mendapat perhatian," kata Muzani.

BACA JUGA: Sosialisasi 4 Pilar MPR dengan Metode Pergelaran Seni Budaya Mendapat Respons Positif

Menurut Muzani, saat ini terjadi perubahan cepat di setiap sendi kehidupan masyarakat. Perubahan dalam era teknologi mempengaruhi perubahan tradisi-tradisi dan budaya. "Karena itu MPR ikut menjaga tradisi yang menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Tradisi, adat istiadat, ciri-ciri khas Indonesia harus kita jaga. Dan itu adalah amanah UUD NRI Tahun 1945," papar politisi Partai Gerindra ini.

Muzani menambahkan budaya akan memperkuat NKRI. Dia mengutip ucapan Bung Karno mengenai Trisakti, yaitu mandiri di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi, dan berdaulat di bidang budaya. Politik, ekonomi, dan budaya adalah satu kesatuan. Negara yang mandiri secara politik dan berdaulat di bidang ekonomi maka budayanya akan kuat. "Politik kita harus kuat, ekonomi kuat, maka budaya pun kuat. Sehingga tidak mudah diinfiltrasi oleh asing baik politik, ekonomi maupun budaya," tandasnya.

BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid Minta PTIQ Kaji Empat Pilar dari Perspektif Alquran

Indonesia sudah dipengaruhi budaya asing. Negara bisa menginfiltrasi negara lain lewat budaya. Budaya tidak hanya bentuk seni tetapi juga pakaian dan kuliner seperti infiltrasi masakan Amerika, Jepang, Thailand, bahkan Timur Tengah. "Pemerintah seharusnya bisa mendorong budaya Indonesia ekspansi ke negara lain," tuturnya.

"Untuk mencapai politik, ekonomi, dan budaya yang kuat perlu persatuan, negara yang bersatu. Persatuan menjadi prasyarat. Bersatu membangun Indonesia. Itulah Pancasila," sambungnya.

"Lewat pagelaran budaya ini mari kita jaga persatuan dan kesatuan. Karena itu MPR perlu melakukan pagelaran seni budaya," imbuhnya.

Sebelumnya Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah menjelaskan sosialisasi Empat Pilar MPR (Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara), UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara) dilakukan dengan berbagai metode seperti Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar untuk siswa SLTA, outbound, Training of trainers, Focus Group Discussion, ceramah, dan melalui pagelaran seni budaya.

Menurut Siti Fauziah, MPR melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode pagelaran seni budaya dengan tujuan untuk melestarikan seni budaya. Sebab, banyak seni budaya daerah yang jarang ditampilkan bahkan hampir punah. Termasuk seni budaya Lampung.

"Saya sudah lama tidak menyaksikan seni budaya Lampung yang ditampilkan malam ini. Mungkin lebih dari 20 tahun tidak menyaksikan. Kebetulan saya berasal dari Lampung. Ayah saya dari daerah Menggala. Setelah ayah saya wafat, saya tidak pernah lagi pulang ke Lampung. Saya senang bisa menyaksikan kembali seni budaya Lampung yang dulu pernah saya lihat ketika masih anak-anak," katanya. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler