jpnn.com - jpnn.com - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dinilai sudah melakukan pekerjaan besar untuk melindungi perempuan dan anak.
Nevi Ervina selaku juru bicara Ahok-Djarot mengatakan, ada tujuh pekerjaan yang sudah dilakukan pasangan itu.
BACA JUGA: Debat Ketiga Jadi Ajang Ahok dan Anies Gerus Suara Agus
Salah satunya adalah pemenuhan atas hak kesehatan reproduksi, seksualitas dan mental.
Selain itu, Ahok-Djarot juga sudah memenuhi hak pendidikan, khususnya anak perempuan.
BACA JUGA: Ahok Terima Kasih Kepada Plt Soni
“Ketiga, penguatan ekonomi dan perwujudan kesempatan kerja layak bagi perempuan,” ujar Nevi, Sabtu (11/2).
Dia menambahkan, Ahok-Djarot juga sudah menciptakan lingkungan yang bersih dan aman.
BACA JUGA: Ahok dan Djarot Ajak Istri Bergoyang di Pesta Rakyat
“Kelima, pemenuhan HAM perempuan dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan,” imbuhnya.
Ahok-Djarot juga melindungi anak, kaum difabel dan warga lanjut usia.
“Ketujuh, pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi,” beber Ketua DPP KNPI bidang Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) ini.
Nevi menambahkan, dalam bidang perlindungan perempuan, Ahok-Djarot memiliki program seperti Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP), Ketok Pintu Layani Dengan Hati (KPLDH), Deteksi Dini Kanker Rahim dan Keluarga Berencana (KB).
Terkait penciptaan lingkungan yang sehat dan aman bagi perempuan, sambung Nevi, ada program normalisasi sungai di Jakarta untuk mencegah banjir.
“Ada juga penerangan lampu jalan, RPTRA, Transjakarta khusus perempuan dan lain-lain,” kata Nevi.
Dia menambahkan, Ahok-Djarot akan memperbanyak bus sekolah, terutama untuk keluarga miskin dan kaum difabel.
Ahok-Djarot juga akan menambah transportasi umum gratis untuk kaum difabel dan lansia.
“Dan juga memberikan fasilitas dukungan penuh kepada anak-anak miskin berprestasi untuk mengikuti kompetisi nasional dan international kemampuan akademisi, seni dan keativitas lainnya,” ujar Nevi.
“Pokoknya masih banyak lagi, deh. Oh ya, itu anak-anak yang pintar dan berprestasi kalau mau kuliah langsung diberikan beasiswa Rp18 juta per tahun oleh pemda,” sebut Nevi.
Menurut dia, teori genius hanya akan menjadi mimpi jika tak bisa diimplementasikan.
“Warga Jakarta tinggal memetik hasil kerja dan pemikiran dari mereka”, pungkasnya. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok-Djarot Unggul, Peluang Anies-Sandi & Agus-Sylvi...
Redaktur & Reporter : Ragil