Ahok dan Konspirasi Banjir Jakarta

Rabu, 10 Februari 2016 – 07:13 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA-Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tampaknya benar-benar percaya bahwa Jakarta sejatinya sudah bebas banjir. Karena itu, setiap ada genangan di wilayah ibu kota, dia dengan cepat menduding bahwa ada pihak yang telah melakukan sabotase.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, ada pihak yang tidak suka apabila Jakarta bebas banjir.  ”Orang kayaknya kurang senang Jakarta enggak banjir, tahu enggak? Lihat daerah banjir kayaknya Jakarta itu enggak pantas enggak banjir, aneh begitu loh. Iri amat sih sama Jakarta kagak banjir,” ungkapnya saat menyampaikan sambutan dalam peresmian Taman Jagakarsa di Jakarta Selatan, Selasa (9/2).

BACA JUGA: Wuidih..Sandiaga Diklaim Bisa Menang Telak dari Ahok, Ini Alasannya

Ahok menceritakan pengalamannya saat memantau genangan di underpass di kawasan Gembrong, Sabtu malam (6/2) sekitar pukul 20.00 lalu, dengan ketinggian sekitar 10 centimeter (cm). Dia lantas mengecek ke lapangan. Usut punya usut, pompa di kawasan itu mati. 

Alasan petugas yang ditanyai Ahok, kabel digigit tikus, padahal kabelnya berukuran besar. ”Berarti tikusnya gede banget dong,” ucap Ahok, seolah tidak percaya dengan laporan tersebut. Setelah meminta kejelasan lagi, keterangan berganti. Kabel itu terbakar oleh masyarakat yang membakar sampah. Sehingga pompa air yang berfungsi menyedot genangan air tidak berfungsi. 

BACA JUGA: Jadi ini Alasan Polda Tutupi CCTV Kafe Olivier

Kemudian, ada lagi genangan di sekitar ITC Fatmawati, Jakarta Selatan. Menurut Ahok, tak masuk akal kawasan Fatmawati Jakarta Selatan bisa tergenang air usai hujan. Yang seharusnya tergenang itu, secara logika, justru Jakarta Utara tempat dirinya selama ini tinggal.

Usut punya usut, genangan di Fatmawati karena ada benda penghalang di dalam saluran air. ”Untung ada PPSU (Petugas Prasarana dan Sarana Umum), cari sampai tahu, di dalamnya ada ban mobil baru, ada rambu-rambu lalu lintas, jembatannya patah, ya bagaimana air mau lewat?,” cetus Ahok juga.

BACA JUGA: Insiden Fortuner Maut, Ahok: Enggak Ada Toleransi, Bersihkan Kalijodo!

Mantan anggota DPR asal Partai Golkar ini juga menyatakan ada anggaran yang bisa cair bila Jakarta mengalami bencana banjir. Karena itu, dia menduga jangan-jangan ada oknum yang berharap kucuran duit bencana banjir sehingga mengusahakan Jakarta tergenang air lagi. 

”Saya enggak tahu, apa permintaan Pak Ogah supaya mobil memberi duit? Apa sabotase? Karena kalau bencana itu bisa keluar duit,” terang mantan Bupati Belitung Timur tersebut. 

Ahok menengarai ada sabotase karena dia pernah mengalami kejadian matinya PLN yang mengakibatkan Waduk Pluit banjir pada Februari 2015 lalu. 
Saat itu, ada seorang oknum yang lantas menawarkan agar Ahok menerbitkan status siaga darurat banjir demi meraup uang dari pemerintah pusat. 

”PLN matikan lampu di Waduk Pluit tahun lalu. Langsung minta saya keluarkan siaga darurat banjir. Pusat bisa keluarin duit Rp 50-an miliar itu. Saya bilang enggak mau, enggak jelas, enggak bisa,” papar Ahok juga.

Ketika itu Istana Negara-pun ikut tergenang. Ahok santai saja tak menggubris. Dengan nada bercanda, Ahok menyatakan Presiden Jokowi sedang di luar negeri, jadi tak perlu siaga darurat banjir. ”Mungkin gara-gara itu mereka agak kurang senang ke saya. Tapi biarin saja,” papar suami Veronica Tan itu.

Informasi terbaru, beberapa hari lalu, Ahok mendapat laporan kabar yang beredar kalau Hari Raya Imlek yang jatuh pada Senin (8/2) lalu akan menjadi puncak banjir di Ibu Kota. Tapi nyatanya, tak ada banjir.

”Seperti kemarin laporannya, puncak banjir di Jakarta saat Imlek. Kira-kira begitu kan? Imlek lewat kagak banjir kan. Sekarang ada komentar lain lagi. Akan banjir, minggu kedua, minggu keempat Februari. Ini mau sabotase atau mau apa ini? Tolong lurah perhatikan ini (penanganan banjir),” cetus Ahok juga.

Bukan hanya itu saja, Ahok menjelaskan di Balai Kota, beberapa rambu lalu lintas juga sering mati gara-gara kabelnya dipotong, entah siapa yang memotong.

”Kita enggak tahu, apa orang dalam atau apa. Sama seperti kasus Semanggi-Gatot Subroto, dulu sempat hujan besar, kerendam itu, ternyata semua tali air (jalur air genangan jalan untuk masuk got) ditutupi bata,” ungkapnya juga. (wok/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Buka Lebar Pintu Koalisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler