Ahok Ditolak, Djarot Diteriaki "Maju Terus"

Jumat, 27 Mei 2016 – 09:19 WIB
Ahok dan Djarot. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mewakili Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di kawasan Koja, Jakarta Utara. Pemandangan itu begitu langka. Sebab, selama ini Ahok lah yang paling getol untuk meresmikan RPTRA. 

Isunya, mantan Bupati Belitung Timur itu tak hadir lantaran ditolak oleh warga Koja. Namun Djorot buru-buru menyangkal dugaan tersebut. ”Saya baru pertama kali meresmikan RPTRA. Tidak, bukan karena ada surat penolakan. Iya suratnya ada, saya sudah baca. Tapi lihatlah kan tidak ada apa-apa sekarang,” terang Djarot setelah meresmikan RPTRA Rawa Badak Utara, Jakarta Utara, Kamis (26/5).

BACA JUGA: Duh! Ketua RT/RW Ancam Boikot Pilkada DKI

Mantan Wali Kota Blitar dua periode itu membantah Ahok mendisposisi tugas tersebut karena khawatir akan berisiko keselamatannya jika datang ke lokasi peresmian RPTRA. Dijelaskannya, alasannya dia mewakili Gubernur DKI karena Basuki harus mengantar keberangkatan Presiden Joko Widodo ke Jepang , Kamis (26/5) pukul 08.00. 

Sehingga waktunya berbarengan dengan waktu peresmian RPTRA Rawa Badak Utara. ”Karena kebetulan, pada hari yang sama, Pak Gubernur ingin mengantarkan keberangkatan Pak Presiden kunjungan ke Jepang. Minggu lalu, waktu Pak Presiden ke Bandung dan Jogjakarta kan saya mengantar. Masa saya terus,” jelasnya.

BACA JUGA: Ahok Sebut Sandiaga Uno sebagai Pelaris

Justru saat dia hadir di lokasi peresmian RPTRA Rawa Badak Utara, kondisi terlihat tenang dan kondusif. ”Saya nggak hadir juga nggak apa-apa. Kalaupun ada, mari kita dialog. Justru lebih enak dialognya bisa di RPTRA. Itu lebih bagus,” ujarnya.

Kedatangan Djarot di peresmian RPTRA Rawa Badak Utara disambut meriah oleh warga dan anak-anak. Mereka mengisi berbagai ketrampilan kesenian mulai tarian, drum band dan pencak silat. Tak terlihat tanda-tanda kekecewaan dalam wajah warga Koja meski yang hadir hanya seorang wakil gubernur.

BACA JUGA: Makin Mesra, Nanti Sore PDIP-Gerindra Janjian

Justru, saat Djarot menyampaikan kata sambutan, berkali-kali beberapa meneriakkan, ”Lanjutkan. Maju terus Pak Djarot,” pekik warga. Sebelumnya dalam sambutan peresmian RPTRA di Jalan Inspeksi Kali Sunter RW 03, 08 dan 09, Djarot mengatakan kalau ini adalah RPTRA ke-47. 

Sebelumnya, Presidium Jaringan Masyarakat Koja Tolak Penggusuran mengirimkan surat dengan nomor 006/JP-JMKTP/V/2016 perihal ’Pernyataan Sikap Menolak Ahok di Wilayah Kecamatan Koja’ kepada Camat Koja.

Dalam surat itu, Ketua Presidium PJMKTP, Herdanus T menyatakan aksi penolakan dan perlawanan adalah bagian dari perjuangan warga Koja dalam menegakkan rasa keadilan dan kemanusiaan bagi masyarakat demi mewujudkan rasa solidaritas dan simpati terhadap nasib kehidupan masyarakat kecil di Jakarta Utara.

”Hak hidup mereka telah dirampas oleh kebijakan Gubernur DKI Jakarta yang bernama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang telah menentang eksistensi Pasal 33 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 dan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara,” kata Herdanus dalam suratnya tersebut.

Masih dalam surat itu, PJMKTP mengungkapkan kehidupan masyarakat korban penggusuran diantaranya, warga Pasar Ikan, Kampung Luar Batang, Kampung Aquarium dan wilayah lain, dahulu hidup damai, aman dan tentram. Tetapi karena kebijakan sewenang-wenang tersebut menyebabkan kehidupan warga saat ini menjadi memprihatinkan dan masa depan hidupnya menjadi tidak pasti. 

”Oleh karena atas dasar rasa kesamaan nasib dan sebagai bentuk solidaritas kami, dengan ini kami secara tegas menolak kehadiran saudara Ahok yang rencananya akan hadir di wilayah Kecamatan Koja dalam peresmian Taman RPTRA tepatnya di RW 08 Kelurahan Rawa Badak Utara pada tanggal 26 Mei,” tulisnya juga. 

Pernyataan dibuat karena PJMKTP sudah mendiskusikan dan mengkaji, program RPTRA hanya sebagai aksi pencitraan untuk menarik simpati masyarakat untuk kepentingan pemilihan Gubernur DKI yang akan datang. ”Di samping karena kebijakan serta sikap Ahok yang telah menyakiti rasa leadilan masyarakat di Jakarta,” tegasnya. (dni/dai/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Makan Permen Pink Misterius, Dua ABG Langsung Kleper-kleper


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler