jpnn.com - jpnn.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor 2, Basuki Tjahaja Purnama ternyata mendulang suara dan dukungan masyarakat di Kepulauan Seribu, Rabu (15/2). Dengan dukungan tersebut menunjukkan bahwa kasus penistaan agama yang kini menjerat Ahok, sapaan Basuki, tidak memengaruhi pilihan warga masyarakat di wilayah itu.
Paling tidak terlihat dari real count yang dilakukan DPD Golkar DKI Jakarta, bekerja sama dengan Cyrus Network, terhadap hasil pemungutan suara pelaksanaan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Rabu (15/2).
BACA JUGA: PDIP Tadinya Sesumbar Ahok-Djarot Raup 51 Persen Suara
Bahkan di Kepulauan Seribu, tempat kasus dugaan penistaan agama terjadi, Ahok-Djarot unggul jauh dari kedua pasangan calon lain.
"Di Kepulauan Seribu Ahok-Djarot unggul dengan perolehan 5.521 suara atau 38,73 persen. Disusul Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan perolehan 4.843 suara (33,98 persen) dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni 3.890 suara (27,29 persen),” ujar Ketua DPD Golkar DKI Fayakhun Andriadi di Jakarta, Rabu malam.
BACA JUGA: Hitung Cepat Versi Golkar: Ahok Hanya Unggul Dua Persen
Menurut Andiradi, KPU DKI sebelumnya menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Kepulauan Seribu mencapai 17.251 jiwa. Dari jumlah tersebut, suara sah pada pemungutan suara mencapai 14.254 suara.
"Golkar menjadi partai pertama di Indonesia yang melakukan real count Pilkada. Berbeda dengan quick count yang hanya mengambil sampel dari 500 sampai 800 TPS, data real count berasal dari semua TPS," ucap Fayakhun.
BACA JUGA: Kalah di TPS Sendiri, Sandi: Rumah Saya Daerah Elite
Menurut Fayakhun, quick count biasanya memiliki margin of error antara 2-3 persen, tergantung jumlah prosentase sampel. Sementara real count tidak memiliki margin of error.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra-PKS Sumbang 26 Persen Suara, Sisanya Relawan
Redaktur & Reporter : Ken Girsang