jpnn.com - jpnn.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah menyusun strategi untuk debat kedua yang digelar KPU DKI pada 27 Januari mendatang. Sebagai calon petahana, Ahok akan menekankan kinerjanya soal transparansi.
"Buat kami petahana, strategi kami transparansi," kata Ahok di Cibubur, Jakarta Timur, Senin (16/1).
BACA JUGA: Sidang Ahok kok Masih Sepi, Tak Seperti Biasanya...
Mantan bupati Belitung Timur itu memiliki data terkait kinerjanya bersama wakilnya, Djarot Saiful Hidayat lakukan selama menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI. Data itu digunakan untuk menghindari upaya kecurangan yang ditujukan kepada mereka.
Menurutnya, data itu penting karena pesaingnya selalu tak menggubrisnya. Salah satu contohnya adalah menurunnya rasio gini.
BACA JUGA: Serang Program Agus, Ahok: Jangan Merusak Mental Rakyat
"Kami harus punya data, karena kanan kiri (pesaing di pilkada, red) selalu menutupi data. Lempar ke media sosial, Ahok bohong bilang gini ratio turun. Faktanya turun kok memang. Pengangguran gap lebar, sekarang sudah lebih tipis. Pihak lawan kan selalu nutupin," tutur Ahok.
Selain itu, kata Ahok, ada tim sukses pasangan lain yang menyebutnya telah berbohong soal 188 ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Sebab, mereka tahu dari berita bahwa dia baru meresmikan 71 RPTRA.
BACA JUGA: PHL Dipecat, Ahok: Mau Cari Sarjana atau Tukang Bersih?
"Keluar kayak meme mau dipilih enggak tukang bohong? Dia dapat dari berita Ahok baru resmiin 71. Ahok waktu debat bohong bilang ada 188 RPTRA. Saya enggak bohong, RPTRA ada 188 cuma enggak sempat saya resmiin," ucapnya.
Mantan politikus Golkar dan Gerindra itu mencontohkan terkait RPTRA Kalijodo. Meski belum diresmikan, tapi RPTRA tersebut sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Memang ada 188 RPTRA, masa saya bohong?" ungkap Ahok.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beredar Foto Dukung Paslon, Bella: Saya Bukan Timses
Redaktur : Tim Redaksi