jpnn.com - JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama tak khawatir Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal kehilangan seorang sekretaris daerah, jika nantinya Saefullah maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta.
Baik itu sebagai calon gubernur maupun calon wakil gubernur.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Sambangi Ahok, Ini Yang Dibahas
Pasalnya, Gubernur DKI Jakarta ini meyakini, ada banyak birokrat yang tertarik menjadi Sekda DKI.
Apalagi proses pemilihan sekda kini dilakukan terbuka. Sehingga memungkinkan birokrat dari seluruh Indonesia ikut mendaftar.
BACA JUGA: Waduh! Yusril Juga Pengin Jegal Ahok di MK
"Saya mah gampang, yang mau jadi Sekda ngantre seluruh Indonesia. Kalau Pak Saefullah nyalon, kan harus mundur (dari PNS,red). Itu kami harus buka lelang seluruh Indonesia untuk jadi Sekda di DKI," ujar Ahok, Jumat (12/8).
Menurut Ahok, banyak birokrat yang tertarik karena posisi sekda merupakan salah satu posisi jabatan karier tertinggi bagi PNS di daerah. Apalagi ketika jabatan itu disandang di provinsi yang merupakan ibukota negara. Tentu menjadi sebuah prestasi tersendiri.
BACA JUGA: Innalillahi, Lagi Asyik Nge-gym, Wanita ini Tewas
"Tiap bulan Rp 100 juta uang operasional (Sekda DKI Jakarta,red). Saya saja enggak ngambil sebanyak itu," ujar Ahok.
Ditanya lebih lanjut terkait kemungkinan pencalonan Saefullah, mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku telah mengetahui informasi tersebut sejak beberapa waktu lalu.
Termasuk digadang-gadangnya Saefullah berpasangan dengan Sandiaga Uno, untuk menjadi pesaing Ahok dalam pilgub DKI Jakarta.
"Orang kausnya saya dapat kok,'Sahabat Saefullah, Bang Ipul'. Jadi maju saja. Tapi kalau maju, ya harus mundur (dari PNS), ganti Sekda, enak kan," ucap Ahok. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buat Risma Marah, Ahok "Dijewer" Ibunda Tercinta
Redaktur : Tim Redaksi