jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyindir Presiden Joko Widodo yang kembali mengeluarkan bantuan langsung tunai (BLT).
Dia menyebutkan padahal pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bantuan tersebut dianggap menghambur-hamburkan uang negara.
BACA JUGA: AHY Janji Akan Angkat Guru Honorer Jika Demokrat Menang Pemilu 2024
"Dulu di hina-hina BLT kita, 'Apa itu BLT hanya untuk menghambur-hamburkan uang negara?' Dibilang kita tidak punya cara lain. Padahal, itulah cara yang bijaksana untuk membantu rakyat miskin. Betul?," kata AHY, dalam sambutan Rapimnas, di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9).
"Sekarang BLT? Its okay, sesuatu yang bagus kalau dilanjutkan, ya tidak apa-apa. Tidak usah malu-malu juga," sambungnya.
BACA JUGA: Absen Perwakilan Daerah, AHY Singgung Kesetiaan Kepulauan Riau
Sebagaimana diketahui, kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT), sempat populer di era kepemimpinan SBY pada tahun 2013 lalu.
Banyak pihak termasuk PDIP, partai yang menaungi Jokowi sempat mengkritik pedas kebijakan SBY itu karena disebut sebagai kebijakan yang memanjakan rakyat.
BACA JUGA: Banggakan Era SBY, AHY Sindir Penerus yang Tinggal Gunting Pita
Jokowi yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta kala itu menilai program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi penaikan harga BBM bersubsidi tidak mendidik rakyat.
Jokowi juga menyatakan sudah sejak lama dirinya tidak setuju terhadap semua program bantuan tunai sebagai bentuk kompensasi penaikan harga BBM subsidi, baik BLT maupun BLSM.
Menurutnya, kompensasi tersebut lebih baik dibagikan dalam bentuk bantuan dana kepada usaha-usaha produktif, seperti usaha kecil, dan usaha rumah tangga.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra