AHY Urung Jadi Menteri di Kabinet Jokowi, Andi Arief Singgung Dendam Megawati

Senin, 28 Oktober 2019 – 12:55 WIB
Presiden Joko Widodo dan Ketua Kogasma PD Agus Harimurti Yudhoyono di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/5). Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat (PD) Andi Arief menduga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi penyebab urungnya Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Andi menyebut Megawati masih mendendam kepada Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono yang notabene ayah AHY.

Andi melontarkan tudingannya melalui akunnya di Twitter yang dilihat jpnn.com, Senin (28/10). Menurut Andi, Presiden Jokowi sebenarnya sangat ulet mengajak PD bergabung ke pemerintahan setelah Pilpres 2019.

BACA JUGA: Wiranto Ditusuk, Andi Arief Terpukul

Namun, hingga pengumuman kabinet ternyata tak ada kader PD yang jadi menteri. "Partai Demokrat memahami jika akhirnya ajakan Pak Jokowi belum bisa diperjuangkan oleh Pak Jokowi sendiri saat ini," ujarnya.

Karena itu Andi menduga urungnya PD masuk ke pemerintahan merupakan akibat adanya penolakan dari Megawati. Penolakan itu diyakini berefek pada batalnya AHY menjadi menteri di kabinet Jokowi.

BACA JUGA: Hamdalah, Presiden Jokowi dan Pak SBY Bertemu Lagi

Menurut Andi, awalnya dirinya menduga dendam Megawati hanya kepada SBY. “Ternyata turun juga ke anaknya,” ujar Andi dengan menautkan unggahannya ke akun @SBYudhoyono dan @AgusYudhoyono di Twitter.

Mantan aktivis mahasiswa itu mengaku awalnya melihat Presiden Jokowi mampu meredakan ketegangan antara Megawati dan SBY. “Rupanya belum mampu,” ujarnya.

Andi menegaskan, AHY tak pernah merencanakan hidupnya sebagai putra SBY. Menjadi anak SBY merupakan takdir sejarah bagi AHY.

Oleh karena itu Andi menyindir Megawati yang menurutnya tak hanya dendam kepada SBY tetapi juga anak dan cucu Presiden Keenam RI itu. “Dendam Ibu Megawati hingga ke anak cucu SBY adalah dendam pada takdir,” tegasnya.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler