JAKARTA - Hasil temuan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 sangat memprihatinkanSecara nasional pengetahuan tentang HIV/AIDS yang benar dan komprehensif pada penduduk umur 15-24 tahun, baru mencapai 11,4 persen
BACA JUGA: Pimpinan KPK Dinilai Banyak Ngomong
Tidak mengherankan bila penderita AIDS semakin bergeser ke kelompok yang lebih mudaMenurut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, Nafsiah Mboi, AIDS menjadi momok usia produktif
BACA JUGA: Abraham Lebih Baik dari Hehamahua
Tercatat jumlah kumulatif kasus AIDS hingga akhir Juni 2011, sebanyak 26.483 kasusBACA JUGA: 1 Desember, KY Buka Pendaftaran Hakim Agung
Keadaan ini sekaligus menunjukan waktu terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV), berada pada kelompok umur yang lebih muda, yakni sekitar 15-24 tahun."Karena masa tenggang sejak terinfeksi hingga AIDS sekitar 5-10 tahun." kata Nafsiah dalam keterangan persnya, Selasa (29/11).
Menurutnya, selain peran serta pemerintah, dunia usaha juga memiliki peran penting untuk aktif mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDSSalah satunya melalui kebijakan dan berbagai upaya yang diharapkan dapat mencegah kerugian akibat dampak HIV/AIDS pada dunia usaha itu sendiriDi sisi lain, diperlukan upaya memutus salah satu mata rantai penularan HIV pada kalangan pekerja.
"Bukan malah diskriminasi, karena justru mengakibatkan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) termarginalisasi dan lepas dari jangkauan pelayanan program penanggulangan HIV/AIDS," tambahnya.
Sementara itu, dari sisi penularan HIV di Indonesia, paling banyak disebabkan oleh hubungan seks heteroseksual, Injecting Drug User (IDU), hubungan seks sesama jenis, dan perinatalHingga saat ini, jumlah orang yang meninggal karena AIDS masih signifikan, yaitu sekitar 3000-5000 orang per tahun atau sekitar 10 orang per hariSelain itu, penderita AIDS yang memiliki akses terhadap obat antiretroviral masih dibawah 40 persen(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berantas Korupsi, Abdullah Siap Mati
Redaktur : Tim Redaksi