jpnn.com - Mencari polisi bersih dan pemberani seperti Jenderal Hoegeng Imam Santoso di Polri bisa jadi bukan perkara mudah. Walakin, ada sosok Aipda Rohimah yang menampilkan sisi lain wajah Korps Bhayangkara.
Laporan Fransiskus A Pratama
BACA JUGA: Raih Hoegeng Awards Kategori Polisi Berdedikasi, Aipda Rohimah: Takdir Itu Milik Allah
"Indonesia adalah negara hukum, rakyatnya tidak sombong. As-salamu 'alaikum dari Polsek Muaragembong," ujar Rohimah berpantun pada penyerahan Hoegeng Awards 2022 di The Tribrata, Jakarta Selatan, Jumat lalu (1/7).
Empok Ime -panggilan akrab Rohimah- adalah satu dari tiga polisi penerima Hoegeng Awards dalam rangka HUT ke-76 Bhayangkara. Dia memperoleh penghargaan bergengsi itu untuk kategori Polisi Berdikasi.
BACA JUGA: Polisi Antisuap Irjen Akhmad Wiyagus Menerima Hoegeng Awards 2022
Hoegeng Awards merupakan penghargaan dari Polri untuk anggotanya yang terpilih. Penghormatan yang namanya diambil dari Kapolri periode 1968-1971 itu punya tiga kategori, yakni Polisi Inovatif, Polisi Berdedikasi, dan Polisi Berintegritas.
Aipda Rohimah kini menjabat kepala Unit Pembinaan Masyarakat (Kanit Binmas) Polsek Muaragembong, Bekasi, Jawa Barat. Dia bersanding dengan dua jenderal Polri sesama penerima Hoegeng Awards 2022, yakni Irjen Akhmad Wiyagus (Polisi Berintegritas) dan Brigjen Eko Rudi Sudarto (Polisi Inovatif).
BACA JUGA: Kapolri Sebut Semangat dan Roh Jenderal Hoegeng Dijadikan Teladan Polri
Lantas, apa yang membuat Aipda Rohimah menyabet Hoegeng Awards 2022?
Empok Ime sebagai polisi punya tugas pokok sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri, yakni memelihara kamtibmas, menegakkan hukum, serta melindungi dan melayani masyarakat. Namun, untuk urusan melayani masyarakat, polwan berjilbab itu punya dedikasi luar biasa.
Aipda Rohimah menggulirkan program bernama Geserin, sebuah akronim dari 'gerakan seribu koin' untuk membantu warga kurang mampu, khususnya lansia, di Muaragembong.
Ide tentang Geserin itu muncul secara tak sengaja pada 2017. Awalnya, perempuan kelahiran 1984 itu menemukan banyak uang receh berupa koin Rp 50 dan Rp 100 di jalanan.
"Memang di kampung (koin Rp 50 dan Rp 100, red) dibelanjakan ke warung enggak diterima," kata Rohimah pada penyerahan Hoegeng Awards 2022 di Ballroom The Tribrata, Jakarta Selatan, Jumat (1/7).
Dari situlah muncul ide program Geserin. Menurut Rohimah, recehan itu akan jauh lebih bermanfaat dan berharga bila dikumpulkan, lalu digunakan membeli sembako bagi lansia.
"Saya berpikir sayang banget (uang receh dibuang di jalanan, red)," tuturnya.
Rohimah pun mulai mengumpulkan koin-koin yang berceceran. Sedikit demi sedikit, koin yang sudah terkumpul dan nilainya mejadi ribuan rupiah dikemas menggunakan selotip.
Bila koin-koin itu nilainya sudah setara harga sembako, Rohimah pun langsung membelanjakannya. Sepanjang Geserin berjalan, kumpulan receh terbanyak yang pernah dihitung Rohimah ialah senilai Rp 1 juta.
Sembako dari program Geserin itu diserahkan kepada lansia. Rohimah mengasuh beberapa kakek dan nenek yang tak mampu secara ekonomi.
"Saya punya kakek asuh dan nenek asuh juga. Tiga sudah meninggal, tinggal satu kakek asuh," kata Rohimah dengan mata berkaca-kaca.
Iktikad baik Rohimah memperoleh sambutan positif dari rekan-rekannya. Banyak yang menyumbangkan koin untuk Geserin.
"Itu (Geserin) program saya dari 2017 sampai sekarang, alhamdulillah masih berjalan dan sumbangsih dari teman-teman sekolah, lichting (sesama angkatan) di kepolisian," ujarnya.
Rohimah menyebut uang sumbangan dari rekan-rekannya memang tak bernilai besar. Namun, dia menganggap jumlah bukan hal utama.
"Itu bukan sebuah angka untuk tolok ukur menebarkan kebaikan," ujarnya.
Sebagai inisiator dan pelaksana program Geserin, Rohimah merasa berkewajiban mempertanggungjawabkan setiap donasi yang dititipkan kepadanya. Oleh karena itu, dia selalu melaporkan penggunaan uang sumbangan.
"Dapat (sumbangan) langsung bagikan ke masyarakat. Saya dokumentasikan untuk laporan kepada pemberi donasi," kata Rohimah.
Niat baik dan konsistensi Rohimah pun berbuah Hoegeng Awards 2022. Dia menerima penghargaan itu di depan Kapolri Jenderal Listyo Prabowo dan para petinggi Polri yang hadir di Ballroom The Tribrata.
Dengan isak, perempuan berumur 38 tahun itu mengucapkan terima kasih kepada Jenderal Listyo dan pihak-pihak di luar Polri yang memberikan penilaian tentang penerima Hoegeng Awards 2022.
Rohimah juga mengingatkan seluruh anggota Polri akan pentingnya doa dan usaha untuk meraih keberhasilan.
"Ingat, takdir itu memang milik Allah, tetapi doa dan usaha itu miliki kita. Jadi, teruslah berdoa dan berusaha sampai kata bismillah berubah menjadi alhamdulillah," kata Rohimah. (jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama