SURABAYA - Salah perusahaaan penerbangan PT Indonesia Air Asia, semakin mengkukuhkan pangsa pasar di Indonesia. Untuk mempertahankan posisinya sebagai market leader rute Internasional di Indonesia ia terus menggencarkan pembukaan rute baru dan penambahan frekuensi penerbangan.
Presiden Direktur PT Indonesia Air Asia Dharmadi menerangkanm saat ini pangsa pasar Air Asia untuk rute internasional mencapai 41,09 persen. Dengan ini, maskapai penerbangan murah (low cost carrier/LCC) itu menjadi market leader, mengalahkan Garuda Indonesia yang hanya 36,09 persen.
"Kami berharap ini akan terus tumbuh, minimal akan kami pertahankan,"terangnya saat saat ditemui di acara launching rute baru Surabaya -Johor Bahru di Surabaya, Selasa (28/8).
Dharmadi menambahkan, hingga kuartal kedua total penumpang yang diterbangkan Air Asia mencapai 2,7 juta. Dengan perbandingan 65 dari penumpang rute internasional dan sisanya domestik. Jika melihat potensi penumpang, rute internasional jauh lebih menguntungkan. Pasar rute internasional di Asean saja mencapai 60 juta penumpang sedangakan pasar domestik 6 juta penumpang.
"Selain itu rute internasional dapat menambah nilai plus tersendiri di sektor pariwisata, khususnya outbound. Contohnya rute Bandung-Kuala Lumpur. Awalnya 60 persen penumpang merupakan penumpang domestik, saat ini justru berbalik," ungkapnya.
Mengenai rute baru yang dibuka ia mengatakan Johor Bahru dipilih lantaran destinasi ini dipandang sangat prospektif. Pertumbuhan ekonomi di Johor baru sangat bagus terutama sektor perkebunan dan infrastruktur. Selain itu secara geografis Johor Bahru sangat dekat dengan Singapura.
Jika ditempuh dengan jalur darat hanya membutuh waktu kurang dari dua jam. Ini akan menjadi rute alternatif, mengingat traffic bandara Singapura saat ini telah penuh. Tak ada lagi penerbangan yang bisa masuk. Rute ini akan dibuka mulai 19 Oktober nanti. Dengan frekuensi empat kali seminggu yaitu hari Senin, Rabu, Jum"at, dan Minggu.
Dharmadi menambahkan, selain menambah rute baru ia akan menambah frekuensi penerbangan yakni Surabaya-Bangkok dari empat kali menjadi daily flight dan Surabaya-Penang tiga kali seminggu menjadi empat kali seminggu. Untuk pangsa pasar Air Asia rute domesti, Dharnadi mengungkapkan masih sangat kecil yakni berkisar tiga persen.
Namun ia mengakui penumpang domestik itu terus tumbuh 10 persen per tahun."Di awal tahun kontribusi penumpang domestik 25 persen saat ini mencapai 35 persen. ÔøΩKami berharap nanti bisa berimbang," terangnya.
Saat ini untuk rute domestik, ia mengupayakan dengan mengintegrasikan rute-rute antar hub semaksimal mungkin. Saat ini Air Asia memiliki 5 hub yakni Surabaya, Jakarta, Medan, Makassar, dan Bandung. Pengembangan rute baru domestik tahun ini yakni Surabaya-Bandung dan ke sekitar November akan menambah frekuensi penerbangan Surabaya-Medan yang awalnya satu kali menjadi dua kali.
Ia memproyeksikan akhir tahun penumpang akan tembus 6 juta. Naik sekitar 15-20 persen dari tahun lalu yakni sekitar 5 juta penumpang. Hingga akhir tahun Air Asia akan menerima dua armada. Saat ini jumlah pesawat ada 19 pesawat. Semua armada berjenis Airbus A320 dengan kapasitas 180 penumpang.
Lima tahun ke depan Air Asia akan menambahan lima armada per tahun. "Market di Indonesia masih tinggi, lima tahun ke depan saat mencapai 46 armada, itu masih belum cukup," ujarnya. (uma)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalah Lawan Apple, Samsung Banding
Redaktur : Tim Redaksi